Jakarta (ANTARA) - Data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 memperlihatkan sampai saat ini pemerintah telah memeriksa 4.092.595 spesimen dari 2.553.521 orang dengan tingkat positif atau positivity rate sebesar 14,3 persen.
Menurut data yang diterima di Jakarta pada Senin sore (19/10) , otoritas kesehatan pada 19 Oktober 2020 telah memeriksa 36.259 spesimen yang berasal dari 25.202 orang. Pemeriksaan sendiri dilakukan 376 laboratorium di seluruh Indonesia.
Dari hasil pada Senin (19/10), terdapat 3.373 orang dinyatakan positif dan 21.829 orang dinyatakan negatif lewat pemeriksaan tes usap PCR dan tes cepat molekuler (TCM). Dengan hasil itu, maka total terdapat 365.240 orang dinyatakan positif dari 2.553.521 orang yang telah diperiksa.
Baca juga: Bio Farma produksi 16 juta -17 juta dosis vaksin Sinovac per bulan
Pembagian jumlah hasil positif dengan total kasus yang diperiksa spesimennya menemukan bahwa saat ini Indonesia memiliki tingkat positif sekitar 14,3 persen. Persentase itu masih lebih tinggi dibandingkan standar Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) sebesar lima persen.
Hasil itu menunjukkan bahwa tingkat positif tidak mengalami perubahan dalam tiga hari terakhir dengan angka pada Sabtu (17/10) dan Minggu (18/10) juga menunjukkan jumlah yang sama.
Dari 3.373 orang yang dinyatakan positif ini, penambahan terbesar berasal dari Provinsi DKI Jakarta dengan 926 pasien baru, disusul Jawa Barat 524 pasien baru, Jawa Tengah 316 pasien baru, Jawa Timur 242 pasien baru dan Sumatera Barat 242 pasien baru.
Daerah Ibu Kota Jakarta masih menjadi penyumbang total kasus COVID-19 terbanyak dengan 95.253 orang, namun Jakarta juga mencatat akumulasi pasien sembuh terbesar sebanyak 80.167 orang. Sementara itu, provinsi dengan total kematian terbanyak karena COVID-19 adalah Jawa Timur dengan 3.562 orang.
Pemerintah sudah periksa total 4,09 juta spesimen terkait COVID-19
Senin, 19 Oktober 2020 17:21 WIB 675