Jakarta (ANTARA) - Petenis Polandia Iga Swiatek jadi petenis putri termuda yang mencapai partai final French Open dalam 19 tahun terakhir setelah menyingkirkan lawannya asal Argentina, Nadia Podoroska, dua set langsung 6-2, 6-1 di Paris, pada Kamis.
Swiatek yang masih berusia 19 tahun jadi petenis remaja terkini yang menjadi finalis French Open, setelah Kim Clijsters mencapai final pada 2001 dalam usia masih 18 tahun.
"Aku sungguh terkejut. Aku selalu tahu bahwa jika akan berada di final Grand Slam, maka itu akan terjadi di Paris," kata Swiatek setelah pertandingan, dilansir Reuters.
Baca juga: Djokovic lolos ke semi final French Open meski mengawali dengan buruk
Selanjutnya, di babak final ia masih menanti calon lawan antara juara Australia Open Sofia Kenin dan juara dua kali Wimbledon Petra Kvitova yang masih bertanding.
Swiatek bermain sangat tenang dan menampilkan kekuatan saat meladeni petenis nomor 131 Podoroska, yang ingin menjadi petenis kualifikasi pertama yang mencapai final di Grand Slam.
"Saya ingin memainkan pertandingan ini sebagai pertandingan babak pertama, saya tidak ingin menganggapnya sebagai semifinal, jika tidak saya akan terlalu stres," Swiatek menceritakan.
Baca juga: Kvitova menuju semifinal kedua di French Open
Sebagai catatan, sepanjang sejarah French Open, petenis Amerika Serikat kelahiran Yugoslavia Monica Seles merupakan juara tunggal putri termuda kala ia berjaya mengalahkan Steffi Graf pada 1990 dalam usia 16 tahun dan enam bulan.
Kala itu, Seles sekaligus memecahkan rekor sebagai juara tunggal putri termuda di semua turnamen kelas Grand Slam di era terbuka.
Iga Swiatek capai final putri French Open, termuda dalam 19 tahun terakhir
Jumat, 9 Oktober 2020 0:36 WIB 1544