Meulaboh (ANTARA) - Polres Simeulue, Aceh melakukan penyelidikan terkait meninggalnya dua orang nelayan asal Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara, diduga tertembak saat kapal nelayan melego jangkar di sekitar Pulau Tepak, perairan Pulau Simeulue, Aceh pada Jumat (2/10) pekan lalu sekira pukul 03.00 WIB dini hari.
Dua orang nelayan yang meninggal dunia tersebut masing-masing Putra (30) dan seorang nahkoda kapal bernama Aspuri alias Kuya (33). Sementara seorang nelayan lainnya yakni Irfan Nasution, kritis dan sedang mendapatkan perawatan medis di sebuah rumah sakit di Kota Medan, Sumatera Utara.
Baca juga: Polisi sita 5 kg sabu dari Mess Pemkot Tanjung Balai
“Kami sedang melakukan penyelidikan terkait kasus (dugaan penembakan) ini,” kata Kapolres Simeulue, Aceh, AKBP Agung Surya Prabowo SIK yang dihubungi ANTARA dari Meulaboh, Aceh Barat, Selasa.
Guna mengungkap kasus tersebut, kapolres mengakui sudah memerintahkan jajaran intel, satuan reserse dan kriminal dan Pol Air Simeulue untuk melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.
Baca juga: Polisi ungkap penyebab kematian ASN Kejari Labuhanbatu
AKBP Agung Surya Prabowo juga membenarkan penyelidikan terkait adanya sejumlah nelayan asal Sumatera Utara diduga tertembak saat sedang melego jangkar di kawasan Pulau Tepak, Perairan Pulau Simeulue Aceh pada Jumat (2/10) pekan lalu.
Kasus ini diselidiki kepolisian setempat, setelah kasus dugaan penembakan terhadap sejumlah nelayan tersebut disampaikan oleh jajaran kepolisian di Sibolga, Provinsi Sumatera Utara.
“Anggota sedang mencari informasi, nanti akan kita informasikan perkembangannya,” kata AKBP Agung Surya Prabowo menuturkan.
Polisi selidiki dua nelayan Tapteng tewas diduga tertembak
Selasa, 6 Oktober 2020 12:52 WIB 1931