"Hasil autopsi mati karena asfiksia," kata Kapolsek Percut Seituan AKP Ricky Pripurna Atmaja, Senin (5/10).
Asfiksia menurut ilmu kedokteran merupakan kegagalan bernapas. Sebuah keadaan yang ditandai dengan terjadinya gangguan pertukaran udara pernapasan, mengakibatkan oksigen dalam darah berkurang disertai dengan peningkatan karbondioksida.
Baca juga: Polisi bongkar makam pegawai kejaksaan di TPU Thamrin Medan
Baca juga: Polisi bongkar makam pegawai kejaksaan di TPU Thamrin Medan
Ricky mengatakan, dari hasil autopsi tersebut, diduga kematian Taufik Hidayat karena dibunuh.
Selain itu, ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban yakni pada bagian kepala, perut dan dada.
"Dugaan saya seperti itu (pembunuhan)," katanya.
Ia mengatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan pemeriksaan terhadap saksi ahli dokter forensik guna penyelidikan lebih lanjut.
Baca juga: Mayat misterius di Doloksanggul Humbahas ternyata warga Patumbak Deliserdang
Baca juga: Mayat misterius di Doloksanggul Humbahas ternyata warga Patumbak Deliserdang
"Langkah selanjutnya kita akan periksa saksi ahli di dokter forensik yang periksa itu," katanya.
Jenazah Taufik Hidayat ditemukan di dalam parit kotoran hewan di Desa Bandar Setia, Kabupaten Deli Serdang pada Selasa malam (22/9).
Setelah ditemukan kejanggalan terhadap kematian korban, pihak kepolisian kemudian membongkar makam korban untuk dilakukan autopsi.