Tapanuli Utara (ANTARA) - ES (36), warga Medan, yang merupakan satu dari tiga kawanan pencuri monitor ekskavator tewas diduga diamuk massa di wilayah Kabupaten Toba, setelah kawanan beraksi di Desa Tapian Nauli III, Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara.
Sementara, dua orang rekan ES, yakni MSR (34) dan MST (24), kini dalam kondisi sekarat dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Porsea, Toba.
"Berdasarkan informasi yang kita terima, seorang dari para pelaku tewas diamuk massa, sementara dua orang lainnya dalam kondisi sekarat," terang Kasubbag Humas Polres Taput, Aiptu Walpon Baringbing, Senin (28/9).
Baca juga: Diburu hingga ke Aceh, pelaku curanmor di Taput diringkus
Kata Walpon, terkait peristiwa amuk massa yang dialami para tersangka sebenarnya bukan lagi kewenangannya karena "locus delicti" kejadian, sudah berada di Toba.
"Saat ini, Polres Taput sedang memeriksa kasus pencurian monitor ekskavator karena kejadiannya di wilayah hukum Taput. Tindak kriminal ini kita tangani bersama Polres Toba," ujarnya.
Kata Baringbing, peristiwa pencurian yang diduga dilakukan oleh para pelaku pada Minggu dini hari (27/9) sekira pukul 00.30 WIB, di complek D.051 Desa Tapian Nauli III, Sipahutar, Taput.
Saat itu, ketiga pelaku merangsek masuk ke kawasan komplek konsesi TPL melalui jalur jurang, dan langsung menguasai alat berat, serta menyekap seorang penjaga alat berat.
Baca juga: COVID-19 RSUD Tarutung : 42 sembuh, 2 meninggal
"Namun sebelum para pelaku berhasil keluar dari areal pencurian, tiba-tiba tiga orang Satpam PT TPL yakni Nasrullah, Roikardi Nababan, dan Boike Siahaan yang melakukan patroli rutin, tiba di lokasi," urainya.
Selanjutnya Satpam Nasrullah melihat penjaga alat berat tersebut disekap dengan lakban warna hitam dan melihat ada tiga orang tak dikenal di lokasi.
"Secara spontan, dia berteriak maling dan terlibat pertengkaran sengit di lokasi. Seorang pelaku memukul kepala Nasrullah sebelah kanan dengan kayu yang mengakibatkan dirinya terjatuh lalu diseret ke dalam mobil Patroli TPL serta diikat disana," jelas Baringbing.
Setelah pelaku sudah pergi, Nasrulla melepaskan ikatannya dengan menggesekkan tali yang mengikatnya ke bamper mobil hingga terbebas dan melaporkan kejadian tersebut kepada Manajer TPL Sektor Habinsaran.
Mengetahui kejadian tersebut Manajer TPL Menghubungi karyawan untuk melakukan pencarian dan dilakukan penghadangan di setiap persimpangan dibantu warga masyarakat sekitar.
Akhirnya sekira pukul 06.30 WIB, tiga pelaku berhasil ditangkap massa dalam jurang setelah melarikan diri ke kawasan Kabupaten Toba dan diboyong ke atas dan diduga langsung dihajar sampai babak belur.