Medan (ANTARA) - Perum Bulog Sumatera Utara sudah membeli beras petani sebanyak 34.500 ton atau setara 168 persen dari target tahun 2020.
"Target pembelian beras petani Sumut tahun 2020 sebanyak 20.400 ton. Sementara hingga pertengahan Agustus, realisasi pembelian sudah 34.500 ton atau 168 persen," ujar Pemimpin Perum Bulog Sumut, Arwakhudin Widiarso di Medan, Sabtu (15/8).
"Pembelian diyakini kuat akan terus bertambah hingga akhir tahun 2020, meski harga beli di atas harga pembelian pemerintah (HPP) yangp Rp8.300 per kg.
Baca juga: Bulog Sumut jamin stok gula bisa penuhi kebutuhan konsumen
Harga beras petani yang dibeli Bulog Sumut di kisaran dan bahkan di atas Rp9.000 per kg.
Penyerapan beras petani dilakukan sebagai wujud komitmen Bulog sebagai BUMN dan termasuk untuk. meningkatkan kinerja perusahaan dalam penyediaan beras di pasar termasuk jenis komersial.
Dia menegaskan semua beras petani yang diserap Bulog sepanjang tahun ini merupakan pembelian komersial karena tidak ada beras sesuai HPP.
Menurut Wiwied, panggilan akrab Arwakhudin Widianto, semakin banyak pembelian beras petani, makat sok beras Bulog Sumut untuk pengadaan program sembako/BPNT dan termasuk penjualan komersial lebih memadai.
Untuk semakin memperbanyak serapan, Bulog Sumut, ujar Arwakhudin, sudah melakukan kerja sama juga dengan usaha penggilingan padi di daerah.
Dengan banyak stok, maka ketersediaan beras di pasar Sumut semakin terjamin sehingga bisa meredam lonjakan harga bahan pangan utama itu khususnya saat tidak masa panen padi.
"Saat ini, harga beras di pasar memang stabil, karena selain stok bahan pangan utama itu di konsumen cukup banyak, warga sedang tidak melakukan pembelian secara jor - joran," ujar Wiwied