Tapanuli Selatan (ANTARA) - Desa Nanggar Jati di Kecamatan Arse, Kabupaten Tapanuli Selatan membangun lumbung padi untuk mengantisipasi ketahanan pangan warganya dalam menghadapi pandemi COVID-19.
"Tidak ada yang menjual seluruh panen sawah petani di simpan dalam lumbung yang disediakan," kata Camat Kecamatan Arse Perwira Perdana kepada ANTARA di Sipirok, Selasa (4/8).
Kegiatan menyimpan hasil panen tersebut sesuai hasil musyawarah desa melibatkan tokoh-tokoh masyarakat (kearifan lokal) mengingat kondisi COVID-19 yang cukup mengganggu kehidupan.
"Langkah masyarakat menyimpan padi dalam lumbung (Taloban bahasa daerahnya) guna mengantispasi bilamana warga kesulitan akan bahan pangan (beras) semasa pandemi COVID-19," ujarnya.
Baca juga: Polres Tapanuli Selatan motivasi "Kampung Tangguh" Nanggar Jati jadi pilot project hadapi COVID-19
Menurut Kadis Pertanian Tapanuli Selatan Bismark Muaratua Siregar bahwa potensi luas sawah padi Desa Nanggar Jati berkisar 50-60 hektare dengan indeks pertanaman 2,5 dengan hasil 6-7 ton/hektare.
Sedang penduduk Desa Nanggar Jati tercatat sekitar 153 kepala keluarga atau 580 jiwa, dengan asumsi kebutuhan pangan (beras) per jiwa dalam setahun seberat 114 kilogram (Kg).
Artinya, petani Nanggar Jati dalam satu musim tanam bisa menyimpan stok pangan antara 300 ton - 400 ton gabah kering panen dalam menghadapi pandemi COVID-19 yang kalau dikonversi ke beras sekitar 190 ton- 250 ton.
Baca juga: Kapolres Tapanuli Selatan katakan serangan COVID-19 tak kenal pangkat jabatan
"Sementara untuk menutupi kebutuhan pangan warga berjumlah 580 jiwa hanya membutuhkan sekitar 66 ton lebih untuk satu tahun, artinya masyarakat Nanggar Jati surplus beras dimasa pandemi," kata Bismark.
Bahkan Desa Nanggar Jati, kata Camat lebih jauh, telah diusulkan (surati) Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan untuk dicanangkan sebagai "Kampung Tangguh" ketahanan pangan menghadapi COVID-19.
Bahkan Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Roman Smaradhana Elhaj sudah berkunjung bahkan siap mendorong dicanangkannya Nanggar Jati sebagai "Kampung Tangguh" dalam rangka ketahanan pangan menghadapi COVID-19.
"Pun demikian, semua ini dalam rangka mewujudkan masyarakat Tapanuli Selatan yang sehat, cerdas, dan sejahtera sesuai visi misi Bupati Tapsel Syahrul M.Pasaribu meskipun menghadapi masa COVID-19," pungkasnya.