Jakarta (ANTARA) - Perwira Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Kogabwilhan I) Kolonel Marinir Aris Mudian mengatakan bahwa Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran Jakarta Pusat mencatat kesembuhan pasien COVID-19 sebanyak 2.972 orang dari total 4.698 pasien yang terdaftar sejak mulai beroperasi pada 23 Maret hingga Kamis 18 Juni 2020.
"Rekapitulasi pasien terhitung mulai tanggal 23 Maret sampai dengan 18 Juni 2020 terdaftar sebanyak 4.698 orang, keluar sebanyak 3.113 orang, dengan rincian pasien pulang atau sembuh 2.972 orang, pasien rujuk ke RS lain 138 orang, meninggal dunia 3 orang," kata Kolonel Mar Aris Mudian dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Baca juga: 1.031 orang positif COVID-19 dan 540 pasien sembuh
Baca juga: Brazil catat rekor, 34.918 kasus baru corona dalam sehari
Berdasarkan data rekapitulasi tersebut, terdapat peningkatan pasien pulang atau sembuh sebanyak 22 orang jika dibandingkan data rekapitulasi pasien sembuh di RSD Wisma Atlet, Rabu (17/6). Kemarin rekapitulasi pasien pulang atau sembuh sebanyak 2.950 orang.
Namun, ada tambahan pasien baru terdaftar hari ini sebanyak 49 orang jika dibandingkan dengan data rekapitulasi pasien terdaftar, Rabu (17/6) kemarin yang berjumlah 4.649 orang.
Selain itu, jumlah pasien RSD Wisma Atlet yang dirujuk ke RS lain dan yang meninggal dunia tetap (tidak bertambah) jika dibandingkan data kemarin.
Kolonel Mar Aris mengatakan berdasarkan data terakhir pada hari ini pukul 08.00 WIB di RS Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, ada 618 pasien rawat inap terdiri dari 323 pria dan 295 wanita.
Secara rinci, 576 orang dari 618 pasien rawat inap tersebut terkonfirmasi positif COVID-19 dari hasil tes usap. Perwira penerangan Kogabwilhan I Kolonel Mar Aris mengatakan pasien positif berdasarkan hasil tes usap bertambah 28 orang.
"Bertambah 28 orang, semula 548 orang menjadi 576 orang. Pasien rawat inap bertambah 15 orang, semula 603 menjadi 618," ujarnya.
Lalu, 41 orang menunjukkan hasil reaktif dari hasil tes cepat serta satu orang lagi merupakan pasien berkategori orang dalam pemantauan (ODP).
Aris mengatakan jumlah pasien yang reaktif hasil tes cepat berkurang 13 orang. Semula pasien reaktif dari tes cepat berjumlah 54 orang.
"Pasien reaktif tes cepat berkurang 13 orang, semula 54 orang menjadi 41 orang. Pasien ODP 1 orang," kata Aris.
Ia menambahkan bahwa tidak ada pasien untuk kategori pasien dalam pengawasan (PDP).
"Pasien PDP nihil," katanya.