Medana (ANTARA) - NIlai ekspor Sumut pada kuartal I (Januari - April ) 2020 turun 0,41 persen dibandingkan periode sama tahun 2019 atau menjadi 2,51 miliar dolar AS karena dampak pandemi COVID-19.
"Kuartal I 2019, nilai ekspor Sumut sudah 2,52 miliar dolar AS, sementara periode sama 2020 melemah sedikit atau 2,51 miliar dolar AS," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi di Medan, Selasa.
Penurunan ekspor sudah mulai terjadi di periode Maret dampak pandemi COVID-19.
Baca juga: Jumlah turis yang masuk lewat Bandara Kualanamu pada Maret 2020 turun 65,10 persen
Baca juga: Jumlah warga Sumut isi sensus penduduk secara daring terus bertambah
Dampak pandemi COVID-19, ekspor Sumut khususnya dari golongan industri mengalami penurunan.
Namun, katanya, seperti tahun-tahun sebelumnya, kontribusi devisa terbesar ekspor Sumut berasal dari sektor industri.
Devisa terbesar, ujar Syech Suhaimi berasal dari golongan barang lemak dan minyak hewan/nabati serta karet dan barang dari karet.
Pada kuartal I 2020, nilai ekspor lemak dan minyak hewan/nabati mencapai 929,44 juta dolar AS dan karet serta barang dari karet 352,38 juta dolar AS.
"Penurunan ekspor akibat terganggunya pengiriman barang khususnya ke negara tujuan ekspor utama yakni RRT dan AS yang terkena pandemi COVID-19," ujarnya.
Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah mengakui, ekspor karet masih terganggu karena sejumlah importir meminta penundaan pengiriman barang dengan alasan penjualan/industri belum beroperasi normal akibat pandemi COVID-19.
Ekspor karet Sumut diprediksi mulai pulih pada Juli 2020 karena sejumlah importir dari berbagai negara, meminta pengiriman sejak bulan tersebut.