Medan (ANTARA) - Yayasan Gajah Sumatera (Yagasu) memberikan ribuan paket sembako kepada masyarakat pesisir di kawasan mangrove sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang menjadi dampak merebaknya COVID-19.
Gerakan penyaluran bantuan sosial tanggap darurat COVID-19 dilakukan dari 28 April 2020 hingga 02 Mei 2020 oleh Yagasu yang selama ini dikenal dengan Lembaga yang fokus terhadap konservasi mangrove.
Baca juga: Jubir Pemerintah: COVID-19 sudah mulai bisa dikendalikan
Baca juga: China sebut tiga vaksin COVID-19 masuki tahap uji klinis
Adapun bantuan yang diberikan berupa paket bahan pangan dan kebersihan yang diutamakan diberikan kepada ribuan anggota kelompok pelaku restorasi mangrove yang digalakkan Yagasu beserta masyarakat yang tinggal di sekitar Kawasan Mangrove yang representatif sepanjang Pantai Timur Sumatera.
Mulai dari Aceh Jaya, Aceh Besar, Banda Aceh, Pidie, Pidie Jaya, Biruen, Aceh Utara, Aceh Timur, Langsa, Aceh Tamiang Langkat, Medan Belawan, Deli Serdang Serdang Bedagai sampai Asahan dan Batubara.
Bantuan sosial ini merupakan respon cepat dari Mr. Bernard Giraud selaku Presiden Livelihood Fund terhadap pendemik Covid-19 saat ini didunia terutama berdampak kepada lembaga sosial yang bekerja dalam naungan project Livelihood di dunia seperti Yagasu dengan sebutan Program tanggap darurat COVID-19.
Bambang Suprayogi selaku CEO Yagasu menyambut baik tanggap darurat tersebut sebagai langkah tepat untuk membantu kelompok masyarakat yang berada pada wilayah Project Yagasu sepanjang Pantai Timur Sumatera dari Aceh sampai Sumatera Utara dan melakukan koordinasi untuk mereleasasikannya segera.
Pemberian paket bahan pangan dan kebersihan sebanyak 1.250 paket yang diberikan langsung kepada kelompok masyarakat yang represtatif terlibat langsung pada program restorasi mangrove dimana kebanyakan dari mereka memiliki kesulitan memenuhi kebutuhan pokok pada saat pendemik COVID-19 terjadi dengan daya beli yang juga memprihatinkan.
Bantuan ini diberikan kepada 108 anggota kelompok masyarakat dari 89 Desa yang terlibat aktif pada program restorasi mangrove selama Januari 2019 sampai April 2020.
Harapannya gerakan bantuan sosial ini nantinya dapat memberikan keringanan dalam memenuhi kebutuhan pangan mereka dan melalui kepedulian sosial ini juga diharapkan kelompok masyarakat semakin bertambah semangat melanjutkan program restorasi yang masih berlanjut untuk mitigasi dan adaptasi lingkungan.
"Adapun isi dari ribuan paket sembako ini terdiri dari beras, minyak, tepung terigu, mie instan, susu, ikan kaleng, kecap dan sabun mandi dengan harapan bisa bermanfaat bagi seluruh masyarakat yang menerima," katanya.