Medan (ANTARA) - Harga ekspor karet SIR 20 turun tinggal 1,2 dolar AS per kg terimbas mewabahnya virus corona (COVID -19) secara global.
"Setelah di Januari harga ekspor karet meningkat didorong menguatnya harga minyak mentah di pasar internasional, maka sejak Februari hingga Maret 2020, harga turun karena dampak COVID-19," ujar Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah di Medan, Selasa.
Kalau harga ekspor.karet sempat menguat menjadi 1,46 dolar AS per kg di Januari, maka di Februari turun menjadi 1,33 dolar AS dan pada Maret melemah lagi tinggal 1,20 dolar AS per kg.
Baca juga: Ekspor Sumut pada Januari 2020 turun 13,52 persen
Harga ekspor karet diduga masih bertahan melemah karena wabah COVID-19 juga belum bisa dipastikan waktunya sampai kapan
Apalagi COVID-19 melanda hampir semua negara termasuk negara - negara pengimpor seperti China dan Amerika Serikat (AS).
"Padahal sebelumnya harga perdagangan pada Juni 2020 sudah 1,48 dolar AS per kg," ujarnya.
Baca juga: Ekspor karet Sumut meningkat di awal 2020
Kalau harga terus tertekan, maka harga rata - rata ekspor karet pada 2020 akan berada di bawah 2019 yang sebesar 1,4 dolar AS per kg.
Dia menyebutkan, akibat harga ekspor turun, harga bahan olah karet (bokar) juga bergerak turun dari sebelumnya di sekitar Rp18.000 per kg. Itu merupakan harga di pabrik/siap ekspor.