Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengatakan sudah mendapatkan banyak keluhan dari para pekerja harian termasuk tukang ojek, sopir taksi, hingga nelayan dan berjanji akan memberikan kelonggaran di tengah wabah COVID-19.
“Keluhan yang saya dengar juga dari tukang ojek, supir taksi yang sedang memiliki kredit motor atau mobil, atau nelayan yang sedang memiliki kredit,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka pada Selasa, dalam Rapat Terbatas (melalui Video Conference) dengan Topik Pengarahan Presiden kepada Para Gubernur Menghadapi Pandemi COVID-19.
Baca juga: Presiden anggarkan Rp10 triliun untuk pekerja yang kena PHK
Ia mengajak para pekerja harian tetap optimistis dan tidak perlu khawatir namun tetap waspada di tengah pandemi COVID-19.
Baca juga: Indonesia tak kunjung "lockdown" atasi COVID-19, ternyata Ini alasan Jokowi tak melakukannya
Menurut Presiden, Pemerintah sangat serius untuk memikirkan dan mencari jalan keluar berupa jaring pengaman sosial yang diharapkan akan mengamankan mereka dari sisi ekonomi selama wabah terjadi.
“Saya kira sampaikan ke mereka tidak perlu khawatir karena pembayaran bunga atau angsuran diberikan kelonggaran selama 1 tahun,” katanya.
Kepala Negara menyampaikan bahwa Pemerintah telah menyiapkan beberapa skenario yang mengalkulasi dan memprediksi kondisi beberapa waktu ke depan merespons COVID-19.
“Beberapa skenario juga telah kita hitung, telah kita kalkulasi mengenai prediksi COVID-19 di Indonesia bulan April seperti apa, Mei seperti apa, skenario buruk, sedang, ringan seperti apa,” katanya.
Baca juga: Presiden: Pemerintah siapkan dua jenis obat untuk COVID-19
Presiden Jokowi tetap berharap Indonesia bisa berada pada skenario yang ringan.
“Dan kalau betul-betul sulit dibendung ya paling tidak kita masuk ke skenario sedang jangan sampai masuk ke skenario yang paling buruk,” katanya.
Presiden Jokowi kepada tukang ojek, pekerja dan nelayan: Akan ada kelonggaran satu tahun
Selasa, 24 Maret 2020 12:09 WIB 1087