Medan (ANTARA) - Produksi padi di Sumut pada 2019 turun sebesar 1,39 persen dibanding 2018 atau tinggal sebanyak 2, 078 juta ton gabah kering giling (GKG) karena ada beberapa daerah yang mengalami penurunan produksi.
"Produksi padi terbanyak di Sumut ada di Deliserdang, Serdangbedagai dan Simalungun," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi di Medan, Rabu.
Baca juga: BPS: Jumlah Sahabat Sensus Penduduk di Sumut bertambah
Meski tiga daerah itu berkontribusi besar pada produksi padi di Sumut, namun pada 2019, hanya Deliserdang yang mengalami kenaikan produksi.
Sedangkan dua daerah lainnya yakni Serdangbedagai dan Simalungun, produksinya turun.
Produksi padi Sumut berasal dari luas panen padi sebesar 413, 14 ribu hektare.
Baca juga: Ekspor Sumut pada Januari 2020 turun 13,52 persen
"BPS terus melakukan penyempurnaan perhitungan luas panen padi berdasarkan pengamatan yang objektif menggunakan metodelogi KSA yang dikembangkan bersama BPPT," ujarnya.
BPS juga sedang menyempurnakan perhitungan produktivitas produksi padi Sumut per hektarenya.
"Yang pasti data produksi padi dikeluarkan oleh BPS," ujar Syech Suhaimi.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Dahler Lubis menyebutkan, tahun 2020, ada program peningkatan luas tanam, panen agar produksi padi meningkat.
"Produksi padi Sumut harus terus ditingkatkan agar tetap mencukupi kebutuhan mengingat selama ini beras Sumut dipasarkan juga ke daerah lain," ujarnya.