Tapanuli Selatan (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Tapanuli Selatan mencatat, Penduduk Kecamatan Sipirok atau yang mendaftar personal Sensus Penduduk (SP) 2020 secara daring atau online yang dianggap clean (berhasil) memiliki angka tertinggi mencapai 1.113 orang.
"Capaian angka 1.113 orang ini terhitung sejak SP 2020 launching secara nasional 15 Februari hingga 28 Februari 2020," Fadjar Wahyu Tridjono, Kepala BPS Tapanuli Selatan yang menghubungi, Sabtu (29/2).
Baca juga: Bupati Tapsel hadiri penyerahan jembatan rambin yang dibangun PT.AR
Namun angka 1.113 orang itu dibawah penduduk Sipirok yang respons (personal yang mendaftar SP namun belum melengkapi data sepenuhnya) yang angka 1.278 orang.
"Untuk tingkat Keluarga (langsung perkelompok dalam satu kartu keluarga) Sipirok yang sudah clean tercatat sebanyak 479 keluraga, sedang keluarga yang respon atau mendaftar tetapi belum melengkapi data sepenuhnya diangka 532 keluarga," ungkapnya.
Baca juga: BP Jamsostek kumpul bareng bersama komunitas Gojek
Kemudian dalam progres SP online disusul Kecamatan Batang Angkola, Marancar, Sayur Matinggi, Batang Toru, Angkola Timur, Angkola Selatan, Angkola Muara Tais, Angkola Barat, Tano Tombangan Angkola, SD.Hole, Arse, Angkola Sangkunur, Muara Batang Toru, dan Kecamatan Aek Bilah.
"Artinya dari 15 kecamatan yang ada di Tapanuli Selatan dalam pengisian data secara online (15 Februari - 31 Maret 2020) melalui web sensus.bps.go.id wilayah Sipirok tercatat masih yang tertinggi," katanya.
Dari target BPS Tapanuli Selatan diangka 8 ribu yang mendaftar secara online, BPS Tapanuli Selatan sejak H+1 SP 2020 dalam progresnya sudah mencapai total angka 3.822 penduduk yang clean, dan respon 5.025 penduduk, sedang keluarga yang clean 1.42 keluarga dan respon sebanyak 1.869 keluarga.
"Peningkatan grafik pengisian data melalui online ini juga tidak lepas tingginya atensi masyarakat dan Pemkab (Bupati) Tapanuli Selatan, tambah upaya BPS melakukan Rakorcam bersama Camat dan Kepala Desa sejak 24 - 28 Februari 2020," katanya.
Bagi yang penduduk dan keluarga yang sudah respon, hingga jadwal pendaftaran online 31 Maret belum juga clear, BPS akan menindaklanjutinya secara manual "door to door" waktunya 1 Juli hingga 31 Juli 2020 mendatang.
"Pro aktif dengan melibatkan seluruh elemen baik masyarakat maupun pemerintah ini tidak lain untuk menuju "Satu Data Kependudukan Indonesia" sesuai tema yang diusung," kata Fadjar.