Jakarta (ANTARA) - Sesuai arahan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, KBRI Ankara dan KJRI Istanbul memastikan ratusan WNI jamaah umrah yang melalui Turki dapat segera dipulangkan dengan aman.
"Menlu terus memantau penanganan WNI jamaah umrah di berbagai bandara di Timur Tengah, termasuk Turki. Segera setelah pemerintah Saudi mengumumkan kebijakannya, sesuai arahan Menlu kami langsung berkoordinasi dengan Turkish Airlines", ujar Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhamad Iqbal dalam keterangan tertulisnya, Jumat malam.
Pada Kamis (27/2), bertepatan dengan pengumuman penangguhan sementara akses umrah dan ziarah bagi warga asing oleh pemerintah Arab Saudi, sebanyak 74 WNI jamaah umrah dipulangkan dari Istanbul.
Baca juga: Luhut: Menlu masih lobi Arab soal penghentian sementara umrah
Kemudian, 93 orang lainnya dipulangkan Jumat malam dan menyusul pemulangan 120 orang lainnya pada Sabtu (29/2).
WNI tersebut diterbangkan dengan maskapai Turkish Airlines yang menuju Jakarta, Denpasar, maupun Singapura.
"Seluruh WNI akan dipulangkan ke daerah asal tanpa dikenai biaya tambahan apapun, dan pada saat situasi sudah memungkinkan mereka akan diterbangkan untuk umrah tanpa dikenai biaya tambahan", tutur Iqbal.
Baca juga: Presiden hargai sikap Arab Saudi tangguhkan layanan umroh cegah Corona
Berdasarkan data yang dihimpun perwakilan RI di Turki, terdapat 310 WNI jamaah umrah di Istanbul dan 910 orang di Arab Saudi yang terbang menggunakan Turkish Airlines.
Dengan 287 orang yang sudah berhasil dipulangkan hingga Sabtu, masih akan ada sekitar 933 orang yang akan dipulangkan secara bertahap pada hari-hari selanjutnya.
Sebagian WNI sudah menjalankan ibadah umrah dan akan melanjutkan perjalanan wisata di Turki sebelum kembali ke Indonesia.
KJRI Istanbul terus memberikan pendampingan, khususnya saat proses di bandara maupun selama berada di Istanbul dan sekitarnya.
Dilaporkan sebelumnya, pemerintah Arab Saudi menangguhkan sementara akses umrah dan ziarah bagi warga negara asing sebagai upaya pencegahan terhadap virus corona tipe baru atau COVID-19.