Medan (ANTARA) - Universitas Sumatera Utara mendukung program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, "Merdeka Belajar, Kampus Merdeka", diterapkan di perguruan tinggi itu, antara lain melalui pembukaan Program Studi Kelapa Sawit.
"Salah satu terobosan yang dilakukan Universitas Sumatera Utara (USU) dalam waktu dekat ini adalah dengan menggagas pembukaan program studi baru, yakni Prodi Kelapa Sawita," kata Rektor USU Runtung Sitepu dalam pidato wisuda 2.509 lulusan periode TA 2019/2020 di Medan, Senin.
Baca juga: Kebakaran di Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU, tidak ada korban jiwa
Kemendikbud meluncurkan Program "Merdeka Belajar, Kampus Merdeka" pada 24 Januari 2020.Ia mengharapkan pembukaan prodi tersebut menjadi wadah bagi lulusan USU untuk menambah keterampilan, profesionalisme, dan kesiapan bekerja dalam pengembangan kelapa sawit.
Hal itu, katanya, sejalan dengan kenyataan dan sejarah bahwa kelapa sawit telah lama menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Sumatera Utara (Sumut) dan mendukung perekonomian warga secara luas.
"Prodi Kelapa Sawit USU ini akan dibuka dan dijalankan dengan bersinergi bersama Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) serta Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), baik dalam penyusunan kurikulumnya maupun untuk penyediaan tenaga pengajarnya," ucapnya.
Runtung menambahkan USU juga berencana membuka Program Magister Data Science & Artificial Intelligence dan Program Master Industri 4.0 dalam kerangka kerja sama internasional Erasmus dengan beberapa universitas di Eropa dan Asia Tenggara, di antaranya University of Leiden, Netherland, University of Minho, Portugal, Asian Institut of Tecnology Thailand, dan Hellenic Open University Yunani.
Rencana pendirian Program Magister Data Science & Artificial Intellegence dan Program Master Industri 4.0 itu, katanya, respons yang ditunjukkan USU dalam menjawab tantangan era Revolusi Industri 4.0 yang membutuhkan tenaga ahli terampil dan profesional dalam bidang pengelolaan data dengan sepenuhnya memanfaatkan kemajuan teknologi.
"Dunia di era digital meminta kecepatan dan ketepatan dalam waktu yang bersamaan dari para profesional sebagai tuntutan kerja yang tak bisa dihindari," kata dia.