Medan (ANTARA) - Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan menyatakan, program Komando strategi pembangunan pertanian yang dicanangkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Linpo (SYL) akan memberi harapan baru dalam mempercepat terwujudnya kesejahteraan petani dan kebangkitan pertanian Indonesia.
"Namun, keberhasilan Kostratani ini sangat ditentukan oleh kelembagaan yang solid, pasukan yang profesional, penyelenggaraan penyuluhan dan pembangunan pertanian yang berbasis teknologi informasi," Yuliana Kansrini, Direktur Polbangtan Medan yang menghubungi, Selasa (11/2).
Baca juga: Polbangtan Medan hadir Soft Launching AWR Kementan di BPTP Sumut
Sementara, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi juga pernah berkata, seluruh gerakan pembangunan pertanian akan berpusat di Kostratani, semua program pertanian dari direktorat teknis dan pemerintah provinsi serta kabupaten akan ada di Kostratani.
“Kostratani akan menjadi garda terdepan dalam melaksanakan seluruh program-program Kementerian Pertanian," tambah Dedi.
Lebih lanjut Yuliana, menyatakan Polbangtan Medan sangat mengapresiasi upaya Kementerian Pertanian RI merevitalisasi Penyuluh Pertanian di seluruh Indonesia.
"Sebagai wujud dukungan terhadap program aksi tersebut, Polbangtan Medan saat ini telah membangun Gedung Kostratani berbasis IT yang berlokasi di Polbangtan Medan itu sendiri," jelasnya.
Gedung Kostratani tersebut berdiri pada akhir Desember 2019 dan sudah difungsikan sebagai Gedung Kostratani awal Januari 2020. Lengkap dengan operator yang memahami program Kostratani dalam pembangunan pertanian berbasis IT di Era Industri 4.0 seperti penggunaan aplikasi Arc Gis Collector 10.5 , Cybex, jaringan komunikasi penyuluhan ( WA, Zoom dan Skype), penggunaan drone untuk pengamatan tanaman dan pemetaan wilayah.
Gedung Kostratani ini nantinya jelas Yuliana, tidak jauh berbeda dengan peran dan fungsi BPP Model yaitu untuk penyusunan programa penyuluhan, menyediakan dan menyebarluaskan informasi teknologi, memfasilitasi pengembangan kelembagaan petani.
Kemudian memfasilitasi peningkatan kapasitas penyuluh dan petani, melaksanakan proses pembelajaran melalui percontohan dan pengembangan model usaha tani bagi pelaku utama/usaha untuk mendukung program swasembada pangan serta sebagai tempat pertemuan para penyuluh dan pelaku utama/usaha.
“Gedung Kostratani ini juga kami sebut sebagai gedung Teknologi Informasi Komunikasi. Sesuai dengan apa yang telah Mentan Syahrul tuturkan bahwa dalam membangun pertanian sekarang, paradigmanya sudah berubah," sebutnya.
Sekarang ini jelas Yuliana, tidak bisa menyelesaikan problem pertanian dengan level koordinasi yang sama saja seperti dahulu. Cari pendekatan baru sesuai dengan tantangan era yang ada. Kostratani menjadi tempat kita berkumpul dengan cara yang baru. Tidak ada yang tidak menggunakan IT didalamnya.
"Itulah yang menjadi dasar kami membangun gedung ini,” pungkasnya.