Jakarta (ANTARA) - PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) akan mengembangkan Bandara Internasional Kualanamu di Sumatera Utara menjadi hub transit internasional di bagian barat Indonesia.
"Kualanamu punya posisi strategis. Bandara ini dalam skenario rencana strategis punya pengembangan hub," ujar Presiden Direktur Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin.
Ia mengemukakan Bandara Internasional Kualanamu terletak di belahan utara yang mempunyai lokasi strategis, bisa menjadi bagian dalam segitiga pertumbuhan Indonesia-Malaysia-Thailand (Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle/IMT-GT).
Baca juga: AP II berharap mitra strategis ajukan proposal kelola Bandara Kualanamu
"Indonesia, Malaysia, Thailand menjadi 'growth triangle', terhubung di Kualanamu. Juga ada interkoneksi Singapura, Johor, Riau. Lokasi Kualanamu sangat memiliki konsep pengembangan kewilayahan," paparnya.
Awaluddin mengatakan, hub transit di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) saat ini hanya dua persen. Besaran itu relatif kecil bagi bandara dengan kategori hub transit internasional.
"Soetta sudah tinggi frekuensinya. Transit di Soetta tidak terlalu besar hanya dua persen transit penumpang. Untuk itu Kualanamu bisa menjadi hub internasional di Indonesia bagian barat," katanya.
Baca juga: Bandara Kualanamu hentikan seluruh penerbangan asal China mulai 5 Februari
Saat ini, Awaluddin mengatakan pihaknya akan mencari mitra strategis yang mampu mengembangkan bandara kelas dunia dan meningkatkan lalu lintas hub transit di Bandara Internasional Kualanamu.
Untuk menjadikan Bandara Internasional Kualanamu menjadi hub transit internasional, menurut Awaluddin peningkatan kapasitas terminal menjadi prioritas pertama.
"Dengan mitra strategis akan ada penambahan luasan dan kapasitas gedung terminal. Itu di sisi darat. Sekarang kapasitas penumpang 8 juta per tahun akan kita tingkatkan bertahap, bisa mencapai 40 juta per tahun," katanya.
Baca juga: Bandara Kualanamu tutup penerbangan dari dan menuju China (video)
Kedua, lanjut dia, salah satu yang memungkinkan adalah menambah jumlah "runway" untuk sisi udara.
"Tapi itu tahapan yang kemudian harus disepakati terlebih dulu. Katakanlah ketika sudah mencapai kondisi traffic tertentu," ucapnya.
Awaluddin menyampaikan sebanyak 39 perusahaan sudah mengirimkan Letter of Interest (LoI) untuk menjadi mitra strategis pengembangan dan pengelolaan Bandara Internasional Kualanamu.
"Diharapkan, mereka segera mengajukan proposal penawaran resmi (Request for Proposal/RfP)," katanya.
AP II kembangkan Bandara Kualanamu jadi hub transit internasional
Senin, 10 Februari 2020 23:38 WIB 1271