Medan (ANTARA) - Jumlah penduduk miskin di Sumatera Utara (Sumit) terus berkurang atau pada posisi September 2019 tinggal 1,26 juta jiwa yang merupakan dampak dari antara lain terkendalinya inflasi serta pertumbuhan ekonomi yang stabil.
"Ada penurunan jumlah penduduk miskin di Sumut sebesar 22.000 jiwa posisi September 2019 dari periode Maret 2019," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi di Medan, Selasa.
Baca juga: Penduduk miskin Sumut pada Maret 1,28 juta jiwa
Hasil Survei Nasional (Susenas), mengungkapkan, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan lebih rendah dari perdesaan.
Di perkotaan, persentase kemiskinan di Sumut mencapai sebesar 8,39 persen dan di daerah perdesaan 8,93 persen.
Walaupun, katanya, di perdesaan dan perkotaan, persentase angka kemiskinan mengalami penurunan dibandingkan Maret 2019.
Baca juga: BPS sebut penduduk miskin Indonesia berkurang 530 ribu orang
"Garis kemiskinan pada September 2019 tercatat sebesar Rp490.120/kapita/bulan dengan komposisi garis kemiskinan makanan sebesar Rp367.105 (74,90 persen) dan garis kemiskinan bukan makanan Rp123.015 (25,10 persen)," katanya.
Menurut Syech Suhaimi, penurunan angka kemiskinan disebabkan beberapa faktor. Mulai dari terkendalinya inflasi, pertumbuhan ekonomi yang stabil dan menurunnya tingkat pengangguran terbuka di Sumut.
Pada periode Maret hingga September 2019.misalnya, inflasi Sumut cukup terkendali sebesar 3,30 persen.
Begitu juga pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil meski tren melambat atau sebesar 5,30 persen pada triwulan I 2019 menjadi 5,11 persen di triwulan III 2019.