Marketing Communication ACT Sumut Ilham Moehammad, Senin, mengatakan aksi kepedulian ini berupa penggalangan dana dan mesosialisakan kondisi terupdate Muslim Uighur.
"Seperti yang kita ketahui Muslim Uighur mengalami penyiksaan dan penindasan yang dilakukan oleh Pemerintah Neo Komunis RRC. Hal ini tentu sangat berdampak pada kesehatan, pendidikan serta kebutuhan pangan oleh saudara-saudara kita di sana," katanya.
Baca juga: ACT Sumut bekali relawan MRI penyelamatan korban dari perairan
Baca juga: ACT Sumut bekali relawan MRI penyelamatan korban dari perairan
Dengan aksi kepedulian ini kata Ilham, diharapkan mampu meringankan beban Muslim Uighur.
"Mereka butuh bantuan sandang pangan, obat-obatan, guru serta trauma healing di pengungsian. Tentu saja ini semua membutuhkan bantuan donasi dari kita," ujarnya.
Sementara itu, Sakti Wibowo selaku penanggung jawab aksi mengatakan penderitaan Muslin di Uighur bukan masalah politik internal negara mereka, teapi sudah masuk ke wilayah perampasan Hak Azazi manusia, dan ini harus dilawan.
"Kami akan terus melakukan aksi solidaritas dan penggalangan dana untuk warga uighur yang menjadi korban kekerasan Negara Cina. Hal ini merupakan bencana kemanusiaan yang seharusnya tidak boleh terjadi lagi di muka bumi," katanya.
Ia berharap, pemerintah Indonesia melakukan lobi Internasional melalui hubungan diplomatik untuk menghentikan kekerasan kepada warga Uighur.
"ACT dan MRI Sumut hadir dalam permasalahan Uighur ini hanya sebagai bentuk memberikan dukungan moril dan materil kepada sesama Ummat dan atas dasar Kemanusiaan. Mudah-mudahan apa yang telah kita kumpulkan nanti dapat meringankan beban saudara-saudara kita di Uighur," ujarnya.