Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut ada sebanyak 22.500 siswa terkena dampak banjir beberapa hari lalu di Jakarta.
"Siswa yang terdampak dari banjir ini ada 22.500 siswa. Semuanya kami akan fasilitasi bantuan," kata Anies di Jakarta, Minggu.
Bantuan tersebut, kata Anies, adalah bagi semua siswa yang rumah dan keluarganya terdampak banjir serta memerlukan pasokan mulai dari pakaian, alat tulis dan lain sebagainya.
Baca juga: Sehari setelah banjir surut, seorang warga Pondok Jaya gelar resepsi pernikahan
"Jadi, kami di Dinas Sosial sudah menyiapkan seragam untuk anak-anak sehingga mereka bisa berkegiatan kembali, terutama Senin sudah mulai sekolah," kata Anies.
Adapun untuk jumlah sekolah yang terdampak, kata Anies, ada 211 sekolah dari 2.800 sekolah berbagai tingkatan di seluruh kota dan hingga Sabtu (4/1) malam, ada 208 sekolah yang sudah surut dan dalam proses pembersihan.
"Saya yakin hari ini sudah semuanya tuntas, jadi insya Allah 211 sekolah itu sudah semuanya dibersihkan dan Senin bisa digunakan," ucap Anies.
Baca juga: Korban banjir Jabodetabek-Jabar-Banten bertambah menjadi 43 jiwa
Kendati demikian, Anies mengakui sekolah-sekolah itu, tentu belum optimal dalam beroperasi, masih harus ada berbagai pengaturan karena pada Senin (6/1) kemungkinan masih harus ada proses pembersihan.
"Tentu belum optimal, pasti akan ada pengaturan, karena kelas-kelas yang masih proses pembersihan pasti ada, jadi ruang belajarnya pasti diatur di tiap sekolah oleh kepala sekolah untuk mengatur sesuai dengan kemampuannya," tutur Anies.
Diketahui, akibat hujan deras sejak 31 Desember 2019 malam hingga 1 Januari 2020 pagi, banjir terjadi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), hingga ribuan orang harus mengungsi.
Pemprov DKI Jakarta menurunkan 120.000 petugas untuk menanggulangi banjir tersebut.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta pada Minggu pukul 12.00 WIB, masih ada 18 RW yang terendam banjir dengan rincian Jakarta Utara enam RW, Jakarta Barat 11 RW dan Jakarta Timur satu RW dengan jumlah pengungsi masih tersisa 4.401 jiwa di 21 lokasi pengungsian.