Samosir (ANTARA) - Tim Unit Reaksi Cepat (URC) Posko Pangururan dipimpin Camat Dumosch Pandiangan melakukan pengawasan terhadap perdagangan ternak babi di Onan Pangururan, Rabu (20/11).
Truk Dinas PUPR disiapkan untuk penanganan cepat, jika sewaktu-waktu ada babi yang diperdagangkan terkena virus ASF dan Hog Cholera.
Tim akan terus memantau perdagangan ternak babi di Onan Pangururan dan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup.
Baca juga: Gubernur Sumut minta pembuang bangkai babi sembarangan dihukum agar ada efek jera
Komunikasi pengawasan terus dipantau dalam WA Grup yang telah dibentuk untuk menghimpun perkembangan informasi terkini di lapangan utamanya bagi yang butuh penanganan untuk menguburkan bangkai babi dalam jumlah besar.
Pada kesempatan itu, Tim URC juga melakukan sosialisasi dan pengawasan kepada para pedagang ternak babi secara persuasif dengan tujuan agar penyakit ternak babi tidak meluas.
Baca juga: 178 babi di Samosir mati diserang virus ASF dan Hog Cholera
Pedagang diingatkan untuk tidak menjual ternak babi yang berasal dari daerah luar daerah.
Pengawasan merupakan tindak lanjut dari rapat koordinasi penanggulangan penyakit ternak babi, virus African Swines Fever (ASF/Demam Babi Afrika) dan Hog Cholera.