Jakarta (ANTARA) - Brigjen TNI (Purn) Bernhard Limbong mengundurkan diri dari pencalonan ketua umum PSSI periode 2019-2023 karena alasan sibuk mengurus bisnis.
"Saya memiliki bisnis dengan ribuan karyawan. Saya tidak mau kegiatan saya terganggu dengan menjadi ketua umum PSSI," ujar Bernhard di lokasi kongres luar biasa (KLB) PSSI, Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu.
Dengan keputusan tersebut, Bernhard pun memastikan tidak mengikuti rangkaian kegiatan KLB meski sudah berada di tempat.
Pria kelahiran Samosir, Sumatera Utara, itu mengaku datang hanya untuk mengemukakan keinginannya mundur dari pencalonan.
Dia pun berpesan kepada ketua umum PSSI terpilih agar 100 persen fokus ke organisasi dan tidak merangkap jabatan apapun di luar PSSI.
"Pak Tito Karnavian pun mundur dari kepolisian setelah ditunjuk menjadi menteri dalam negeri. Jadi ketua umum PSSI pun harus 'full time', jangan ada alasan ini-itu," tutur Bernhard.
Selain itu, ketua umum PSSI juga diharapkannya menindaklanjuti Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Persepakbolaan Nasional.
Absennya Bernhard dari persaingan berarti posisi ketua umum PSSI 2019-2023 hanya diperebutkan oleh sembilan nama yaitu Mochamad Iriawan, Fary Djemy Francis, Yesayas Oktavianus, Aven Hinelo, Vijaya Fitriyasa, Benny Erwin, Sarman El Hakim, Rahim Soekasah dan Arif Wicaksono.
Satu nama lain dari total 11 calon ketua umum PSSI 2019-2023, La Nyalla Mattalitti sebelumnya telah menyatakan diri tidak hadir dan tidak ingin terlibat dalam kongres PSSI pada 2 November 2019.
KLB PSSI untuk memilih 15 personel Komite Eksekutif (Exco) PSSI yakni ketua umum, wakil ketua umum dan anggota exco periode 2019-2023 berlangsung mulai pukul 09.00 WIB.
Kongres yang digelar di Hotel Shangri-La, Jakarta, itu dilaksanakan secara tertutup.
Bernhard Limbong batal jadi calon Ketum PSSI, ini penyebabnya
Sabtu, 2 November 2019 9:51 WIB 1104