Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Kamis pagi menguat seiring respons positif pasar pasca pengumuman dan pelantikan Kabinet Indonesia Maju oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka pada Rabu (23/10).
"Secara umum susunan kabinet ini dapat diterima oleh pasar, terlihat dari indeks saham yang naik dan nilai tukar rupiah yang menguat," kata ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih di Jakarta, Kamis.
Presiden Joko Widodo telah melantik 34 menteri dan empat pejabat tinggi setingkat menteri. Dari 34 menteri tersebut, terdapat 18 menteri atau 52,9 persen yang berasal dari partai, lebih tinggi dibandingkan rencana awal sebesar 45 persen.
"Namun apakah komposisi kabinet tersebut mampu menjawab lima tahapan yang disampaikan oleh Presiden Jokowi pada pidato perdananya saat pelantikan Presiden 20 Oktober lalu, tampaknya masih belum terjawab sampai kinerja para menteri tersebut terlihat dalam 1-2 tahun mendatang terlebih di tengah tantangan ekonomi global yang sangat dinamis," kata Lana.
Kelima tahapan tersebut menjadi fondasi cita-cita ekonomi Indonesia di 2045 yaitu pendapatan per kapita senilai Rp320 juta per tahun dengan PDB nominal mencapai 7 triliun dolar AS dan tingkat kemiskinan hampir nol persen.
Lana memperkirakan rupiah pada Kamis ini bergerak menguat di kisaran Rp14.000 per dolar AS hingga Rp14.030 per dolar AS.
Pada pukul 10.47 WIB, rupiah menguat 22 poin atau 0,15 persen menjadi Rp14.010 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.032 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis ini menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp13.996 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.051 per dolar AS.