Medan (ANTARA) - Manajemen PT Toba Pulp Lestari, Tbk sudah membina 290 petani kopi dari 17 desa di sekitar lokasi pabrik dan areal kebun untuk membantu peningkatan ekonomi masyarakat.
Komisaris Independent Toba Pulp Lestari, Togu Manurung di Parmaksian, Toba Samosir, Jumat, mengatakan, pembinaan dilakukan melihat ekonomi petani kopi yang masih belum bagus meski kopi sedang tren.
Hasil evaluasi, petani kopi kurang sejahtera karena tidak memahami penanaman, perawatan, panen dan pascapanen tanaman kopi.
Oleh karena itu, manajemen Toba Pulp, ujarnya terpanggil membina petani sebagai salah satu wujud kepedulian terhadap lingkungan.
"Dengan dibina perlahan produksi dan kualitas kopi petani semakin membaik yang ke depannya diharapkan semakin memberi kesejahteraan kepada petani kopi," tambahnya.
Dia mengemukakan, pelatihan budi daya kopi dilakukan Toba Pulp bekerja sama dengan Pusat Penelitian Kakao & Kopi Jember.
Community Development Officer Pondok Bina Tani Toba Pulp, Suarno Simatupang menyebutkan, pembinaan petani kopi sudah membuahkan hasil.
Petani misalnya sudah mulai sadar melakukan panen buah kopi yang sudah benar-benar matang.
"Saat ini, green bean kopi biji atau kopi mentah petani masih ditampung atau dibeli Toba Pulp," katanya.
Kopi yang di roasting Toba Pulp dijual perusahaan secara internal termasuk dititip di super market di Toba Pulp dan Tao Tio Cafe Balige.
Ke depan penjualan green bean kopi petani akan bekerja sama dengan pedagang besar di Tele.
"Pembinaan petani kopi melalui program CD (Community Development) diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan petani kopi, " ujarnya.