Tapteng (ANTARA) - Terkait adanya rekomendasi penurunan kelas RSUD Pandan, Tapanuli Tengah oleh Kementerian Kesehatan melalui Dirjend Pelayanan Kesehatan dengan nomor surat HK.04.01/I/2963/2019, tertanggal 15 Juli 2019, ditanggapi oleh Bupati Tapanuli Tengah, Bakhtiar Ahmad Sibarani.
Menurut Bakhtiar, Senin, kendala yang dihadapi rumah sakit milik Pemkab Tapteng itu terletak pada sumber daya manusianya.
Menurut laporan dari Direktur RSUD Pandan, tenaga apotker yang menjadi kendala terkait rekomendasi penurunan kelas RSUD Pandan.
"Dimana sesuai dengan ketentuan untuk RSU kelas C, tenaga Apoteker harus ada 9 orang, sementara yang ada saat ini hanya 2 orang," katanya ketika dikonfirmasi ANTARA.
Terkait kendala itu, ia menyebutkan, sudah mengusulkan kepada Menpan RI agar dalam penerimaan CPNS tahun ini ditampung tenaga apoteker lebih banyak lagi.
"Karena untuk menentukan kelulusan dan penerimaan CPNS harus dari pusat. Kalau seandainya diberikan wewenang kepada pemerintah daerah untuk menentukan kelulusan, sudah pasti kita penuhi kebutuhan yang kurang itu," katanya.
Baca juga: Mulai 10 juli 2019 pendamping pasien di RSUD Pandan dapat makan gratis
Bakhtiar juga mengakui, kalau soal fasilitas rumah sakit Pandan termasuk bangunannya sudah luar biasa.
Bahkan mungkin di Sumatera Utara baru RSUD Pandan yang memberikan falistas makan gratis bagi penjaga atau pendamping pasien selamat dirawat di rumah sakit.
"Mungkin baru RSUD Pandan di Sumatera Utara ini yang memberikan fasilitas makan gratis 3x1 hari kepada pendamping pasien selama pasien dirawat di RSUD Pandan. Dan kami juga terus berusaha agar tenaga Apoteker itu bisa terpenuhi, karena kami jadi Bupati baru dua tahun, dan formasi penerimaan CPNS jumlahnya terbatas," katanya.
Sebelumnya juga Direktur RSUD Pandan, Dr Indra menyebutkan, bahwa pihaknya sudah menyurati Kementerian Kesehatan terkait rekomendasi penuruan kelas RSUD Pandan dari kelas C ke kelas D.
Menurutnya, berkas dan laporan serta administrasi rumah sakit dan kendala yang dihadapi sudah dikirim ke Kementerian kesehatan.
Baca juga: RSUD Pandan targetkan Akreditasi Paripurna
Baca juga: RSUD Pandan surati Kemenkes terkait rekomendasi penurunan kelas