Jakarta (ANTARA) - Pecatur cilik Indonesia As Syahsyah Syakish Thirof mengawali kejuaraan 4th Eastern Asia Youth Chess Championship di Bangkok, Thailand dengan kemenangan setelah mengalahkan wakil Singapura, Haresh Venkata Narayanaswamy.
As Syahsyah Syakish Thirof yang kini berusia delapan tahun, langsung menunjukkan kemampuannya dengan melakukan ancaman yang strategis di jantung pertahanan lawan.
“As Syahsyah mampu membuat langkah-langkah strategis yang mengancam lawan dan mampu membuat jebakan sehingga lawan terpaksa mengambil langkah blunder,” kata pelatih tim Indonesia IM Taufik Halay, Sabtu.
“As Syahsyah yang bermain di putih, pada langkah 9 memakan pion hitam di posisi f7. Posisi tersebut membuat mentri lawan di bawah ancaman kuda,” katanya menambahkan.
Langkah yang dibuat As Syahsyah tersebut membuat lawan harus memakan kuda di posisi f7 dengan benteng. Tak gentar dengan gertakan lawan, pecatur muda asal Kediri itu kemudian menjawab dengan memajukan gajah untuk memakan benteng di posisi f7. Akhirnya, lawan dipaksa untuk memaksa memakan gajah putih dengan menggunakan raja.
Baca juga: Syahsyah Syakish pecatur termuda Indonesia di kejuaraan Asia
“Kemudian langkah dilanjutkan dengan pion putih makan gajah hitam (fXe3). Posisi tersebut, sudah membuat As Syahsyah unggul kualitas. Kemampuan As Syahsyah untuk membuat ancaman betubi-tubi pada akhirnya membuahkan hasil dengan skak mati raja hitam di posisi g7 menggunakan mentri di f6 pada langkah 24,” kata Taufik menjelaskan.
Menurut Taufik, pertandingan di Bangkok kali ini menjadi momentum untuk menguji kemampuan pecatur muda Indonesia. Keberhasilan tim pada babak awal ini menunjukkan para pecatur Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pecatur yang diperhitungkan di Asia.
“Pertandingan kali ini merupakan investasi yang luar biasa untuk memberikan kesempatan kepada pecatur muda Indonesia. Dukungan Japfa kali ini merupakan sebuah investasi untuk dunia catur Indonesia di masa datang. Harapannya di tangan anak-anak muda inilah Indonesia mampu berada di puncak klasemen catur dunia,” kata Taufik menegaskan.
Sementara itu, Head of Delegations tim Indonesia, Agus Mulyono mengatakan jika pecatur Indonesia tampil cukup apik pada ronde pertama kejuaraan dengan rincian sembilan pecatur meraih kemenangan dan dua meraih hasil remis.
"Hasil yang cukup bagus bagi kontingen Indonesia. Banyak yang meraih kemenangan. Hanya Gilbert Elroy Tarigan dan WFM Nur Aini Rasyid yang terpaksa harus bertahan seri pada babak pertama ini,” kata pria yang juga Social Investment Manager PT Japfa Comfeed Indonesia itu.
Menurut Agus, kemenangan pada babak pertama ini diharapkan mampu menumbuhkan rasa optimisme bagi tim catur Indonesia. Apalagi kemampuan pecatur Indonesia cukup diperhitungkan. Meski demikian lawan yang nanti akan dihadapi Indonesia tidak bisa dianggap remeh.
“Pecatur dari China, Hongkong, dan Taiwan juga harus diperhitungkan kemampuannya. Karena banyak bakat baru yang muncul. Harapan kami hasil di ronde pertama mampu menjadi bahan bakar semangat. Terutama pada hari ketiga tidak hanya tanding catur klasik tetapi juga ada kompetisi Blitz Chess yang juga akan diikuti oleh seluruh delegasi dari Indonesia," katanya menambahkan.