Tapanuli Selatan (ANTARA) - Marihot Anton Sihombing (46) kini berbangga hati. Pasalnya, unit pembenihan rakyat (UPR) Amphibi yang dia kelola telah mendapatkan sertifikat dari Kementerian Perikanan dan Kelautan RI.
"Yang saya terima, sertifikat cara pembenihan ikan jurung yang baik, dan sertifikat cara pembenihan ikan mas yang baik (CPIB). Diserahkan Bupati melalui dan di ruang Sekda Tapsel Parulian Nasution," katanya kepada ANTARA, Jumat (19/7) pagi.
Sekarang, UPR Amphibi Desa Padang Lancat Sisoma, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan telah di akui secara nasional,"alhamdilillah," ucapnya.
"Capaian semua ini tidak terlepas motivasi dan dukungan Pemkab Tapanuli Selatan, PT.Norht Sumatera Hydro Energy," sebutnya sembari mengucapkan terimakasih.
UPR Amphibi sudah sejak lama memproduksi benih ikan jurung dan ikan mas berkualitas bahkan diminati sejumlah daerah provinsi di Sumatera.
"Kiranya kemitraan ini terus dapat ditingkatkan dan berlanjut agar cita-cita melestarikan ikan jurung di Tapanuli Selatan tercapai," ujarnya.
Baca juga: PLTA Batang Toru kecam penembakan Orangutan di Aceh
Baca juga: NSHE sebut pembangunan PLTA Batang Toru capai 11 persen
Baca juga: NSHE mempertajam studi orang utan untuk amdal PLTA Batang Toru
Anton meyakini dengan kedua sertifikat yang dia 'kantongi' usaha pembenihan ikan jurung dan ikan mas nya akan dapat meningkatkan pendapatan dia dan masyarakat.
Konservasi dan atensi PLTA Batang Toru
Sebagaimana ANTARA wartawakan sebelumnya, hasil kerja keras Anton secara otodidak belajar budidaya ikan jurung dan ikan mas sejak 2004 silam kini sudah beromzet ratusan juta rupiah per tahun.
"Enam belas petak kolam yang ada saat ini sudah mampu menyuplai tiga puluhan ribu ekor bibit ikan jurung setiap tahun, tambah lagi sejumlah bibit ikan mas," ungkapnya.
Dia menceritakan tujuan awal hanya sebatas konservasi untuk melindungi ikan jurung dari kepunahan dari Sungai Batang Toru. Ternyata, berhasil dia kembangkan.
Ikan jurung (tor tambroides) di Tapanuli Selatan di kenal "ikan merah" di Tapanuli di kenal "ihan batak" yang memiliki protein tinggi mengandung omega tiga dan ambumin yang bisa mereskoperi sel sel tubuh yang sudah rusak dan menambah stamina.
Mitos menyatakan ikan jurung ini dulunya untuk konsumsi atau persembahan untuk raja-raja. Tambah untuk tingkat kesuburan laki-laki dan perempuan.
Dia juga mengungkapkan seorang peneliti ikan jurung Mr. Randal dari negara Kanada baru ini datang dan merasa heran Anton berhasil membudidayakannya di kolam biasa.
Hal ini pulalah menjadi ketertarikan PLTA.Batangtoru melakukan kerjasama pengembangan dan restoking (mengembalikan ikan jurung ke habitat aslinya) dan bangunan infrastrukturnya sudah selesai dibangun.
"PLTA Batang Toru siap memfasilitasi segala obat obatan, bangunan Hacthry Indoor dengan fasilitas 45 aquarium untuk pembenihan buatan," terang Anton.