Sibolga (ANTARA) - Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Sibolga menilai Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujdiastuti gagal menyejahterakan nelayan yang ada di pantai Barat Sumatera dengan Permen KP Nomor 71 tahun 2016.
Kegagalan itu dikarenakan aparat yang di bawahnya terkesan tutup mata dengan permainan yang sudah melanggar permen tersebut.
Demikian diungkapkan Ketua GMKI Sibolga masa bakti 2019-2021, Arwan Laoly dalam siaran persnya kepada wartawan, Kamis (18/7) di Sibolga.
Menurutnya, terjadinya kegagalan itu di pantai barat khususnya di Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah, karena ketidakseriusan aparat yang bersangkutan, mulai dari TNI-AL yang ada di Sibolga, PolAir, dan instansi terkait untuk menerapkan aturan yang dikeluarkan Menteri Susi tersebut.
“Kami selaku mahasiswa khususnya dari GMKI yang ada di Sibolga dan Tapanuli Tengah ini, merasa miris melihat perlakuan hukum terkait bebasnya pukat trawl beroperasi di wilayah Sibolga dan Tapanuli Tengah, dan juga bom ikan yang sudah mulai marak kembali,” tegasnya.
Masih menurut mahasiswa jurusan perikanan Sibolga itu, para nelayan kecil yang merasakan langsung dampak masih beroperasi pukat trawl dan bom ikan sudah mengadu ke pihak-pihak terkait, seperti PDSKP Sibolga, Lanal Sibolga, PolAir Sibolga, namun persoalan itu tidak pernah ditanggapi serius oleh pihak-pihak terkait.
“Atas dasar itulah, kami selaku mahasiswa terpanggil memperjuangkan keadaan ini. Dan kami sebenarnya atas nama GMKI sudah memasukkan surat audensi kepada Lanal Sibolga untuk membahas permasalahan ini, hanya saja pihak Lanal belum bersedia menerima dengan alasan masih ada kegiatan yang lain,” bebernya.
Untuk itulah lanjut Laoly, pihaknya dari Komisariat GMKI Sibolga akan menggunakan link GMKI Pusat di Jakarta, untuk melakukan pertemuan langsung dengan Menteri Susi Pujdiastuti untuk menyampaikan dan membongkar segala persoalan dan permainan yang terjadi di Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah.
Terkait maraknya pelanggaran yang terjadi di laut Sibolga-Tapanuli Tengah, juga dikeluhkan ketua kelompok nelayanan tolong menolong (KNTM) Sibolga-Tapteng, Ikhmadluddin Lubis di sejumlah media.
Menurutnya bom ikan juga dengan berbagai modus sudah marak kembali di wilayah Sibolga-Tapteng, tanpa ada tindakan tegas dari aparat terkait.