Singapura (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan pesan dari Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selepas wafatnya sang istri Ani Yudhoyono adalah ingin memberikan ciuman terakhir untuk perempuan yang telah mendampinginya selama 43 tahun itu.
“Pak SBY minta satu hal, usai dimandikan dan disucikan beliau ingin cium sekali lagi. Itu disampaikan berkali-kali saat rapat (keluarga),” kata Hinca Panjaitan di Singapura, Sabtu.
Hinca yang selama ini dikenal memiliki kedekatan khusus dengan keluarga SBY itu hadir di NUH, Singapura, dimana Ani Yudhoyono dirawat kira-kira 20 menit sebelum Ibu Negara periode 2004-2014 itu dinyatakan meninggal dunia.
Ia mengaku melihat sendiri secara langsung tahapan demi tahapan baik medis maupun tentang keluarga termasuk sang suami SBY yang tenang dan ikhlas melepas orang yang sangat dikasihinya itu.
Baca juga: Innalillahi Wainnailaihi Rojiun, Ani Yudhoyono meninggal dunia
“Saya lihat sendiri selepas tadi dipastikan Ibu Ani menghadap sang Pencipta lalu Pak SBY dan keluarga dan teman dekat rapat di seberangnya dan dijelaskan tahapan tadi,” katanya.
Ia mengatakan dalam rapat keluarga singkat itu telah diatur dengan baik dengan detail pelaksanaan yang menyusul sembari berjalan.
“Tadi Menhan ada juga saat kami rapat dan setelah itu selesai, rapat keluarga lengkap dan keluarga Ibu Ani dipimpin Pak Eddie kembali dulu untuk rapat persiapan di Cikeas,” katanya.
Hinca menambahkan, teknis upacara pemandian dan pemulasaran jenazah akan difokuskan di NUH Singapura dan KBRI Singapura.
Baca juga: TNI AU siapkan transportasi bawa jenazah Ani Yudhoyono ke Indonesia
Sejalan dengan itu semua secara paralel juga disiapkan di Tanah Air.
“Beliau (SBY) tidak mau buru-buru dan menyiapkan dengan matang, itu yang sebenarnya membuat kami terpukul,” katanya.
Sementara kondisi putra dan menantunya Agus Harimurti Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono, Anisa Pohan, Aliya Rajasa, dan para cucu dikatakan Hinca tampak tabah dan ikhlas.
“Kondisi Mas Agus, Mas Ibas, Mba Anisa, Mba Aliya, tabah dan ikhlas semua,” katanya.
Ani Yudhoyono yang bernama lengkap Kristiani Herrawati itu meninggal dunia pada Sabtu, 1 Juni 2019 pukul 11. 50 WIB di NUH Singapura karena kanker darah.