Jakarta (ANTARA) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu ini menguat namun diprediksi masih akan dibayangi sentimen negatif perang dagang antara Amerika Serikat dan China.
IHSG dibuka menguat 20,44 poin atau 0,34 persen ke posisi 6.091,64. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 4,94 poin atau 0,52 persen menjadi 955,68.
"Kami melihat bahwa sikap antisipatif investor menyambut musim rilis laporan keuangan emiten masih tertutup oleh sentimen perang dagang babak baru terhadap AS-China," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Rabu.
Presiden AS Donald Trump memberikan sedikit optimisme bahwa perundingan dengan China akan berhasil dalam tiga hingga empat minggu ke depan, kendati Ia telah mengumumkan untuk menerapkan tarif tambahan terhadap barang impor China.
Trump berencana untuk bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping di sela-sela pertemuan G20 di Jepang. Di sisi lain, China juga telah mengumumkan akan membalas dengan penerapan tarif 25 persen terhadap 60 miliar dolar AS barang impor AS dengan 5.000 kategori mulai 1 Juni 2019 dari sebelumnya 5-10 persen.
Penerapan tarif tersebut dilihat menargetkan petani AS karena memasukkan kategori sayur-sayuran dan LNG. Adapun, petani adalah basis pemilih utama Trump dalam Pemilu 2016 lalu.
"Kendati menyebarkan optimisme tersebut, pasar tampaknya menjadi skeptis terhadap pernyataan tersebut, yang terbukti bursa di seluruh dunia dihujani aksi "sell-off"," ujar Alfiansyah.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 15,99 poin (0,08 persen) ke 21.051,24, indeks Hang Seng menguat 145,34 poin (0,52 persen) ke 28.267,36, dan indeks Straits Times melemah 4,53 poin (0,14 persen) ke posisi 3.219,18.