Sydney (ANTARA) - Pasar saham Australia berakhir dengan keuntungan kuat pada perdagangan Kamis, meskipun terjadi penurunan besar di bursa Wall Street.
Pada penutupan perdagangan, indeks acuan S&P/ASX 200 naik 26,20 poin atau 0,42 persen menjadi 6.295,30 poin, sedangkan indeks All Ordinaries yang lebih luas bertambah 25,50 poin atau 0,40 persen menjadi 6.377,30 poin.
Meskipun pasar saham Amerika Serikat jatuh lebih dari 2,00 persen sebelum pasar Aussie dibuka, karena ketegangan perdagangan global terus memperburuk sentimen investor di seluruh dunia, indeks lokal berhasil melawan tren.
Lonjakan harga minyak ditambah dengan beberapa data inflasi CPI dan PPI yang lebih kuat dari perkiraan yang keluar dari China pada Kamis, tampak mendorong investor untuk membeli saham.
Penggerak terbesar pasar adalah saham-saham sektor energi, industri, layanan komunikasi dan utilitas.
Di sektor keuangan, bank-bank besar Australia sebagian besar lebih tinggi, dengan Commonwealth Bank naik 0,58 persen, Westpac Bank turun 0,30 persen, National Australia Bank naik 0,35 persen dan ANZ naik 0,22 persen.
Saham-saham pertambangan berada di bawah tekanan, dengan BHP turun 0,54 persen, Rio Tinto turun 0,36 persen, Fortescue Metals turun 0,40 persen, namun penambang emas Newcrest naik 0,52 persen.
Produsen-produsen minyak dan gas menguat, dengan Woodside Petroleum naik 1,69 persen, Santos naik 1,90 persen dan Oil Search naik 1,75 persen.
Jaringan supermarket terbesar di Australia juga meningkat, dengan Wesfarmers naik 0,47 persen dan Woolworths naik 0,58 persen.
Sementara raksasa telekomunikasi Telstra menguat 2,74 persen, perusahaan penerbangan nasional Qantas terangkat 2,21 persen dan perusahaan biomedis CSL naik tipis 0,05 persen.