Jakarta (ANTARA) - Dalam masa kampanye pemilihan presiden, putih sepertinya menjadi warna favorit dari dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, apakah ada makna yang terkandung di dalamnya?
Menurut konsultan fesyen Amy Wirabumi warna putih memang identik dengan kemurnian, kesucian, kejujuran, dan sesuatu yang bersih.
Baik pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin maupun pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, ingin menyampaikan sebuah komunikasi atau pesan melalui warna baju yang dikenakan dalam masa kampanye, khususnya pada kampanye akbar yang berlangsung di Gelora Bung Karno, Jakarta.
Baca juga: Akademisi: Debat kelima berlangsung panas
Baca juga: Prabowo: Garuda baru untung kalau penumpang naik 120 persen
Baca juga: Jokowi katakan infrastruktur dan dana desa kunci pemerataan
"Secara simbol memang lebih pada soal, suci, bersih, jujur gitu. Kalau kita bicara branding, sebetulnya harusnya konsisten, sih, dengan brand yang dibangun. Cuma kita juga tahu ada strategi apa yang dibangun sama masing-masing capres ini," kata Amy saat dihubungi Antara, Sabtu.
"Kalau kemarin tiba-tiba Prabowo-Sandi pakai putih juga, mungkin Prabowo-Sandi ingin menyampaikan bahwa dia ingin orang melihat fair, jadi disamaain aja dengan baju yang sama akhirnya orang melihat kelebihannya masing-masing apa," lanjutnya.
Selain dimiliki oleh hampir semua orang, busana berwarna putih juga dianggap sebagai sebuah simbol kesederhaan.
"Kemeja putih adalah hal yang sangat mudah diikuti dan semua orang pasti punya dan sederhana juga, mau yang harganya paling murah dan mahal ada. Jadi, untuk rakyat banyak menjadi tidak sulit," jelas Amy.
Mantan jurnalis majalah fesyen ini juga mengatakan bahwa sekarang orang tidak ragu untuk mengenakan kemeja putih untuk keseharian.
"Baju putih sekarang udah jadi tren. Kemeja putih itu kayak item must have. Dulu-dulu orang jarang beli kemeja putih untuk keseharian tetapi sekarang banyak yang pakai," ujar Amy.