NTT (ANTARA) - Sebanyak delapan orang tertimbun bencana tanah longsor di Desa Tondong Belang, Kecamatan Mbliling, Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
"Korban yang tertimbun tanah longsor ada delapan orang di Mbeling, dua orang di antaranya sudah ditemukan dalam kondisi meninggal," kata Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggarai Barat, Frans, kepada Antara ketika dihubungi dari Kupang, Jumat.
Ia mengatakan, kedelapan korban ini merupakan warga yang menghuni dua unit rumah yang tertimbun tanah longsor.
Saat ini, lanjutnya, tim gabungan terus melakukan penggalian timbunan tanah dengan dukungan kendaraan berat untuk mencari sejumlah korban lainnya.
Frans menjelaskan, kondisi hujan deras melanda Manggarai Barat dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir telah mengakibatkan bencana banjir dan tanah longsor di daerah itu.
Bencana tanah longsor, katanya, terjadi pada lebih dari 20 titik lokasi yang di antaranya juga berdampak pada putusnya akses jalan nasional di daerah itu.
"Seperti di ruas jalan nasional yang menghubungkan Ruteng-Labuan Bajo. Sekarang sementara dilakukan pengerukan untuk membuka akses jalan darurat," katanya.
Ia mengatakan, selain itu banjir juga mengakibatkan dua jembatan di jalur jalan nasional yang menghubungkan Kota Labuan Bajo, ibu kota Manggarai Barat dengan darah lain di Pulau Flores putus total.
Ia menambahkan, pihaknya masih terus melakukan upaya penanganan di lapangan serta mendata jumlah merugikan akibat bencana banjir dan tanah longsor tersebut.
"Informasi selanjutnya akan disampaikan setelah kami lakukan pendataan, namun sejauh ini korbannya ada delapan orang tertimbun tanah longsor," katanya.