Medan (Antaranews Sumut) - Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera bagian utara, mulai Minggu mengoperasikan jalur ganda di lintasan Stasiun Bandar Khalipah - Batang Kuis - Araskabu, Deliserdang Sumatera Utara.
"Pelaksanaan pekerjaan 'switch over' atau pengalihan jalur tunggal ke ganda di lintasan Stasiun Bandar Khalipah - Batang Kuis - Araskabu sudah dilakukan, Minggu dinihari," ujar PPK Wilayah I Balai Teknik Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara, Fahrul di Medan, Minggu.
Fahrul mengakui, pelaksanaan kegiatan pengalihan jalur itu sempat membuat lintas kereta api melambat.
Namun kondisi itu tidak berjalan lama dan kembali normal.
Pelaksanaan tersebut dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2018 mulai pukul 00.17 WIB (setelah U41F masuk Medan) sampai dengan pukul 03.17 WIB (sebelum U2 berangkat Medan) dengan "window time" atau waktu kerja selama 180 menit
Menurut Fahrul yang didampingi Manager Humas PT KAI (Persero) Divre I Sumut M Ilud Siregar, pelaksanaan "switch over " dimulai dari KM 8+400 jalur "existing" ke "new" menjadi jalur belok.
KM 8+800 membuat jalur penghubung antara wesel, Stasiun Bandar Khalifah KM 9+150 Jalur 3 "Existing" dijadikan spoor lurusan, Stasiun Bandar Khalifah KM 9+600 Pemotongan jalur 4 Existing menjadi lurusan.
Stasiun Batang Kuis KM 15+000 Pemotongan jalur 4 Existing menjadi lurusan.
Baca juga: Rel kereta api layang di Sumut beroperasi Maret 2019
'Disamping itu dilakukan juga pengoperasian sistim persinyalan elektrik yang baru dan pengoperasian Stasiun Bandar Khalipah baru serta Batang Kuis baru untuk meningkatkan keamanan perjalanan kereta api dan pelayanan serta kenyamanan penumpang," katanya.
Manager Humas PT KAI (Persero) Divre I Sumut M Ilud Siregar meminta maaf kepada para penumpang yang sempat terganggu perjalanannya saat pelaksanaan pengalihan jalur.
Pekerjaan "switch over" jalur ganda Bandar Khalipah - Batang Kuis - Araskabu berjalan lancar dan sukses.
"Dikatakan sukses karena tidak ada gangguan dan selesai tepat waktu dan perjalanan kereta api aman, lancar dan terkendali," ujar M. Ilud Siregar.