Batubara (Antaranews Sumut) - Unilever Oleochemical Indonesia (UOI), anak perusahaan dari Unilever NV yang berlokasi di KEK Sei Mangkei mengapresiasi uji coba pengoperasian terminal peti kemas di Kuala Tanjung, Sumatera Utara.
"Dengan beroperasinya pelabuhan ini akan membuat KEK Sei Mangkei terus bertumbuh," kata Managing Director Unilever Oleochemical Indonesia (UOI), Sai Krishna, di Batubara, Selasa.
Sebagai investor pertama di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, UOI tengah menghadapi berbagai tantangan, salah satunya adalah masalah logistik," kata Managing Director Unilever Oleochemical Indonesia (UOI)
Dengan berperasinya pelabuhan ini, kami akan mampu meningkatkan efisiensi dalam hal operasional dan logistik dan mengurangi emisi karbon.
"Kami merasa gembira untuk pertama kalinya dapat melakukan pengiriman barang melalui Pelabuhan Kuala Tanjung.
Sai Krishna juga menerangkan bahwa Pelabuhan Kuala Tanjung akan menjadi gerbang masa depan Unilever Oleochemical Indonesia untuk menjangkau pelanggan di seluruh dunia.
Tidak hanya membantu meningkatkan efisiensi pada operasional dan logistik, pengirman dari Pelabuhan Kuala Tanjung yang terintegrasi dengan moda transportasi kereta api ini juga akan membantu UOI dalam mengurangi emisi karbon, dengan peralihan moda transportasi jalan ke moda transportasi berbasis rel.
Sementara Corporate Secretary Pelindo 1, M. Eriansyah menambahkan bahwa pasca beroperasinya Pelabuhan Kuala Tanjung, diharapkan menjadi hub internasional dan simpul logistik nasional yang mampu menangkap potensi pasar pelayaran di Perairan Selat Malaka yang sangat besar yaitu mencapai 100 juta TEUs per tahun.
Selain Pelabuhan Kuala Tanjung, Pelindo 1 juga tengah meningkatkan kapasitas dan layanan di beberapa pelabuhan lainnya seperti Pelabuhan Malahayati, Dumai, Belawan, dan Batam untuk mendukung Program Tol Laut yang digagas oleh pemerintah.
Dengan segala upaya yang tengah kami lakukan, kami berharap dapat segera mewujudkan pembangunan ekonomi daerah sesuai program nawacita Pemerintah sekaligus menekan biaya logistik di Indonesia," katanya.