Tapanuli Selatan (Antaranews Sumut) - Turunnya harga cabe merah keriting menjadi Rp12 ribu/Kilogram mengakibatkan pedagang pengumpul di Tapanuli Selatan mengeluh.
Salah satu pedagang pengumpul cabe di Sipirok, Mara Adil Hutasuhut, dari Sipirok kepada Antara, Rabu, mengatakan, terjadinya penurunan harga cabe tersebut sudah sejak dua pekan belakangan dari sekarang.
"Tajamnya penurunan harga cabe dari sebelumnya Rp 25 - 28 ribu/Kg menjadi Rp 12 ribu/Kg diduga akibat cabe luar seperti dari Tanah Karo, Kabanjahe, dan Humbahas masuk ke daerah Tapanuli Selatan," katanya.
Membanjirnya barang (cabe) dari luar daerah tersebut yang masuk ke wilayah Tapanuli Selatan membuat harga komoditi lokal cabe merah keriting menjadi anjlok, sekitar Rp 12 ribu/Kg.
Untuk mendongkrak harga jual, tak jarang kata Mara Adil petani menjualnya cabe hijau keriting, dalam arti petani tidak lagi menunggu cabe itu sampai memerah baru dijual.
"Karena, harga jual cabai hijau keriting Rp 14 ribu/Kg atau ada perbedaan harga Rp 2 ribu/Kg dibanding jual cabai merah keriting,"ujarnya seraya menyebut untuk harga cabe rawit masih tinggi dikisaran 30 - 32 ribu/Kg.
Terpisah, Kadis Ketahanan Pangan Efrida Yanti Pakpahan melalui Kabid Ketersediaan/Distribusi Tua Ali Saib Siregar, Rabu, mengatakan, harga cabe merah keriting di Tapanuli Selatan cukup bervarian.
Menurutnya, secara keseluruhan harga cabe merah keriting pada tingkat pedagang pengumpul di 15 Kecamatan se-Tapanuli Selatan antara Rp12 - Rp16 ribu per kilonya.
"Sedang harga jual cabe keriting pada tingkat konsumen di 22 pasar tradisional tersebar di Tapanuli Selatan sekitar Rp28 ribu per kilo,"kata Ali Saib.