Langkat (Antaranews Sumut) - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distanketapang) Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, bersama petani melakukan pertanaman padi serentak sistim jajar legowo (Jarwo) seluas 200 hektare.
"Ini merupakan tanaman perdana yang dilakukan bersama dengan petani di Dusun Silipit desa Mangga Kecamatan Stabat," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Langkat Nasiruddin, di Stabat, Kamis.
Nasiruddin menjelaskan tanaman padi dengan sistim jajar legowo ini dari varietas Inpari 30 seluas 200 hektare dengan melibatkan berbagai kelompok tani yang ada guna mempertahankan swasembada pangan di Langkat.
"Langkat merupakan penyumbang terbesar untuk padi di Sumatera Utara, dimana untuk tahun 2017 yang lalu dari 33 kabupaten dan kota yang ada di provinsi ini Langkat nomor satu sebanyak 539.889 ton.
"Produksi padi Kabupaten Langkat itu, berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Sumatera Utara untuk tahun 2017 mencapai 539.889 ton, menempati urutan pertama di provinsi ini," katanya.
Dengan luas panen sebanyak 92.767 hektare, produktivitas 58,20 kwintal per hektarenya sehingga produksinya mencapai 539.889 ton.
Selain itu untuk bulan Agustus 2018 ini, instansinya juga ditargetkan untuk pertanaman padi seluas 11.000 hektare oleh Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Sumatera Utara, tentu ini menjadi pendorong untuk mewujudkan harapan itu, dengan penanaman perdana seluas 200 hektare, katanya.
Pihaknya berharap petani di tempat lainnya juga akan mengikuti langkah yang dilakukan sekarang ini agar apa yang ditargetkan dapat segera diwujudkan.
Selain kesungguhan para petani kita juga berharap cuaca atau iklim dapat mendukung dengan curah hujan yang baik dibeberapa kecamatan yang mempunyai irigasi teknis maupun lahan tadah hujan sehingga pertanaman padi akan bisa tepat waktu.***3***