Simalungun (Antaranews Sumut) - Proses pencarian penumpang dan kapal KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba pada hari kesembilan dilanjutkan dengan penggunaan helikopter.
Di sela-sela pencarian di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Selasa, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara Riyadil Akhir Lubis mengatakan, helikopter yang dioperasikan itu milik Basarnas, PT Jafpa yang mengelola keramba di Danau Toba, dan milik Polri.
Ketiga helikopter tersebut akan diterbangkan dari Bandara Silangit di Kabupaten Tapanuli Utara untuk menyisir perairan Danau Toba.
"Awalnya, helikopter itu mau disiagakan di posko utama, tapi lokasinya kurang kondusif," katanya.
Selain helikopter, kata Riyadil, proses pencarian juga dilakukan dengan mengerahkan kapal dan perahu untuk menyisir permukaan Danau Toba.
Selain peralatan yang dimiliki Basarnas, pencarian juga dengan memanfaatkan sembilan kapal dari Pemkab Samosir, serta perahu dari BPBD Sumatera Utara dan kabupaten/kota.
Dari proses pencarian selama delapan hari, tim gabungan telah menemukan sejumlah material yang diduga milik penumpang KM Sinar Bangun.
Ia mencontohkan temuan helm, STNK, jaket, boneka, dan sepatu.
Proses pencarian telah dilakukan sejak pukul 07.00 WIB. "Kondisi cuaca cukup bagus. Mudah-mudahan bisa memberikan hasil terbaik," katanya.
Menurut dia, ada dua objek yang sedang diteliti dengan kedalaman 490 meter berjarak sekitar 2 km arah barat daya posko utama.
"Apakah itu KM Sinar Bangun, belum diketahui," ujar Riyadil.
Sebelumnya, KM Sinar Bangun yang mengangkut seratusan penumpang dilaporkan tenggelam di perairan Danau Toba, antara Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir dengan Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin, sekitar pukul 17.30 WIB.
Dari proses pencarian yang dilakukan, tim gabungan telah menemukan 21 korban selamat dan tiga korban tewas.