Binjai (Antaranews Sumut) - Wali kota Binjai, Sumatera Utara, Muhammad Idaham meninjau langsung bendungan instalasi pengolahan air bersih mlik perusahaan daerah air minum (PDAM) setempat yang jebol, di Binjai, Senin.
Pasca sepekan air tidak mengalir ke pelanggan PDAM Tirtasari tepat Selasa (6/2) lalu, pihaknya meminta maaf atas kejadian tersebut.
Idaham mengatakan, pihaknya sudah melakukan upaya pengerjaan pembangunan bendungan sementara berupa bronjong. "Saya mohon maaf kepada masyarakat karena ketergangguan ini. Kita sedang melakukan upaya sementara membuat bendungan,".
Menurutnya, pembangunan bendungan sementara yang dikerjakan Pemko Binjai mendapat hibah kawat dari Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS).
"Kita menggunakan dana tak terduga membuat bendungan ini, ditargetkan, pembangunan bronjong tersebut dapat rampung dalam empat hari kedepan, dengan catatan, cuaca harus bagus," katanya?.
"Jikalau memang ada banjir, mungkin delapan hari kedepan baru selesai," sambungnya.
Wali kota juga berharap pembangunan bronjong dengan tinggi tiga meter, dapat membantu pasokan air masuk ke saluran penghisapan. Dimana hingga sekarang ini hanya mampu mengaliri air ke 50 persen pelanggan saja.
"Jelas ini belum mampu untuk menyalurkan kepada seluruh pelanggannya, namun secara bertahap akan coba diatasi," ujarnyya.
Jika pembangunan bendungan sementara rampung dapat mengaliri air hingga ke 80 persen pelanggan. "?Kita juga mencoba ke pemerintah atasan untuk meminta bantuan agar pasokan air ke masyarakat bisa kembali normal," jelasnya.
Ketika ditanyakan soal penyebab bendungan yang dibangun BWSS itu jebol, Ia menjelaskan karena arus sungai yang kencang hingga menimbulkan banjir. Alhasil, bendungan tersebut tak mampu membendung arus sungai sehingga terjadi erosi mengakibatkian bendungan jebol.***4***