Aekkanopan (Antaranews Sumut) - Proyek pembuatan bronjong di Dusun Kongsi Enam Desa Terangbulan Kecamatan Aeknatas Tahun Anggaran 2017 masih terbengkalai. Material untuk pembangunan bronjong sepanjang 70 meter itupun masih berserakan.
Pantauan di lapangan, Rabu material berupa batu padas masih terlihat di gang menuju lokasi yang tidak jauh dari Jalan Lintas Sumatera. Sebagian memang sudah ada yang diangkut ke tepi sungai kecil yang akan dibuat bronjong penahan.
Salah seorang warga Jumali kepada wartawan mengatakan, sepengetahuannya material untuk pembuatan bronjong Sungai Batanggarut tersebut tiba di lokasi belum lama ini. Sementara proyek fisik itu disebut-sebut menggunakan anggaran Dana Desa Tahun 2017.
Dari sumber yang layak dipercaya, proyek bronjong sepanjang 70 meter di desa yang dipimpin M Ali itu menggunakan pagu Rp173 juta lebih. Namun yang mengherankan, walau TA 2017 sudah berakhir, bronjong itu belum dikerjakan.
Seorang ibu yang rumahnya bersebelahan dengan sungai kecil yang akan dipasang bronjong menyebutkan, kediaman mereka selalu banjir jika hujan deras. Apalagi jika hujan deras terjadi di hulu sungai. "Ya seringlah," katanya saat ditanya tentang banjir.
Selama ini warga mencoba menghempang banjir dengan pasir yang ditaruh dalam goni. Selanjutnya goni berisi pasir itu disusun sedemikian rupa untuk menahan air yang datang. Namun benteng goni itu tidak mampu menahan air dengan baik sehingga warga masih merasakan banjir.
Sementara Kades Terangbulan M Ali SE belum berhasil dikonfirmasi terkait pekerjaan bronjong yang masih terkendala di desa yang dipimpinnya tersebut.