Medan (Antaranews Sumut) - Komitmen pemerintah khususnya pemerintah pusat yang membangun dan meningkatkan sejumlah infrastruktur di Sumatera Utara menjadi pendorong ekonomi daerah itu pada 2017, termasuk tahun 2018.
"Pada 2017, pembangunan jalan Tol Medan-Sei Rampah, Tol Medan-Binjai dan sejumlah proyek lainnya ikut memberi andil dalam pencapaian realisasi pertumbuhan ekonomi 2017 hingga triwulan III sebesar 5,21 persen secara YoY (year on year)," ujar pengamat ekonomi Sumut Wahyu Ario Pratomo di Medan, Jumat.
Pertumbuhan ekonomi Sumut hingga triwulan III 2017 yang sebesar 5,21 persen itu lebih tinggi dari periode sama 2016 yang masih 5,18 persen.
Dengan sebesar 5,21 persen di triwulan II, maka diprediksi pertumbuhan ekonomi Sumut sepanjang 2017 bisa mencapai 5,3 persen, bahkan lebih mengingat pada akhir tahun biasanya geliat ekonomi lebih besar baik di sektor konsumsi, investasi, konstruksi, perdagangan dan lainnya.
Dia mengakui, selain infrastruktur, pertumbuhan ekonomi Sumut 2017 juga didorong meningkatnya hasil industri pengolahan, pertumbuhan informasi dan komunikasi, penyedian akomodasi, makan dan minum serta konstruksi.
Menurut Wahyu yang Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara (USU) itu, pada 2018, pembangunan dan peningkatan infrastruktur juga masih menjadi pendorong ekonomi Sumut.
Mulai dari peningkatan Tol Medan-Sei Rampah menjadi ke Tebingtinggi, pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) Sei Mangkei hingga dioperasikannya Pelabuhan Kualatanjung dan operasional rel layang kereta api.
"Ditambah dengan prediksi akan membaiknya ekspor sejalan dengan membaiknya perekonomian global, maka pertumbuhan ekonomi pada 2018 yang ditargetkan bertumbuh 5-5,4 persen akan terwujud," katanya.
Kepala Kantor Bank Indonesia Arief Budi Santoso mengakui, pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik di Sumut pada 2018 itu diperkirakan antara lain oleh infrastruktur dan peningkatan perekonomian di sektor pariwisata serta meningkatnya ekspor produk jadi.
Menurut dia, walau pertumbuhan ekonomi Sumut pada triwulan III 2017 masih lebih rendah dari kawasan Jawa yang tercatat 5,85 persen, pertumbuhan ekonomi Sumut pada 2017 tersebut berada di atas pertumbuhan di kawasan Sumatera yang tercatat 4,43 persen secara "year on year`.
Arief menjelaskan, perekonomian Sumut yang membaik di 2017 itu didukung juga oleh perbaikan di sisi eksternal dan masih kuatnya permintaan domestik.
Dari sisi eksternal, juga ditopang oleh ekspor yang meningkat dan naiknya harga komoditas.