Rantauprapat, 8/9 (Antarasumut) - Umat Budha Labuhanbatu merasa prihatin terhadap krisis kemanusiaan di Rakhine, Myanmar. Mereka meminta menghentikan segala bentuk konflik kekerasan sesama manusia.
Majelis Umat Budha Kabupaten Labuhanbatu, Gunawan, Kamis di Rantauprapat dalam aksi damai bersama Aliansi Umat dan Ormas Islam (Al-UOIS) menyatakan, bahwa segala tindakan kekerasan itu tidak bisa dibenarkan dan dapat merugikan masyarakat.
Keprihatinan mendalam atas krisis kemanusiaan telah menimbulkan korban jiwa dan kerugian materil yang besar bukanlah konflik agama, melainkan konflik sosial kemanusiaan.
Menurutnya, umat Budha Labuhanbatu meminta menghentikan kebencian dan tindak kekerasan agar tidak semakin memperparah keadaan.
Mereka mendesak pemerintah Myanmar untuk menghormati keberagaman umat beragama dalam menghargai nilai-nilai kemanusiaan.
"Menolak segala bentuk provokasi untuk memperluas dan membawa isu konflik yang dapat menganggau kehidupan beragama di Indonesia," seru Gunawan.
Dia juga mengimbau masyarakat untuk dapat manyaring informasi yang beredar melaui media sosial dan tidak terprovokasi untuk menyebarkan kebencian di Indonesia.
"Kami sangat mengharapkan kepada penegak hukum mendeteksi aksi yang berbentuk provokatif agar tidak tersebar ke masyarakat," katanya.
Aksi damai yang dimulai sekira pukul 17.00 WIB itu berjalan lancar dengan pengawalan ketat aparat kepolisian. Ratusan massa berjalan kaki sekira satu kilo meter dari Majid Agung menuju simpang enam Rantauprapat.