Medan, 21/12 (Antarasumut) - Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia Kota Medan menerapkan pembinaan secara berlapis dalam upaya melahirkan atlet-atlet potensial yang mampu mengukir prestasi tingkat nasional mau pun internasional.
Ketua Federasi Olahraga Karate Do Indonesia (Forki) Medan Hasrul Benny Harahap di Medan, Rabu, mengatakan, pihaknya menerapkan tiga lapis pola pembinaan, baik junior dan senior dalam upaya melahirkan atlet-atlet berkualitas.
Dengan penerapan ketiga pola pembinaan tersebut pula, selama ini diyakini Kota Medan tidak pernah kehabisan atlet yang mampu mengukir prestasi ditingkat nasional bahkan tidak sedikit juga karateka daerah itu yang menjadi utusan Indonesia di kejuaraan internasional.
Pola pembinaan tingkat pertama yang dilakukan adalah dengan menggandeng KONI Medan, yang artinya sejumlah karateka yang sudah menjalani seleksi langsung dibawah binaan KONI Medan.
"Sementara yang kedua adalah dengan menggandeng Dispora Medan dan yang ketiga kita langsung yang menangani. Dengan ketiga pola itu kita harapkan akan terus lahir atlet-atlet potensial kedepannya," katanya.
Selama kurun waktu 2016, atlet-atlet binaan Forki Medan memang banyak melahirkan prestasi membanggakan, mulai dari skala provinsi hingga nasional.
Seperti pada PON XIX/2016 Jawa Barat, atlet Medan yang meraih medali seperti Tri Winarni, Widodo, Jintar Simanjuntak, Wan Nurul, dan Desinta Banurea.
Tidak itu saja, karateka muda berbakat FORKI Medan atas nama M Fahmi Sanusi juga berhasil menjadi juara dunia dengan merebut medali emas di Kejuaraan World Karate Federation (WKF) di Jakarta.
Terakhir dua karateka putri binaan FORKI Medan yakni Dwi Fadilah dan Nicky Dwi Oktari Putri Isyelda meraih medali emas di Kejuaraan Karate Pelajar Dunia di Luxemburg pada Oktober 2016.
"Kita berharap para atlet lebih gigih dalam latihan dan meraih prestasi-prestasi membanggakan. Jika terus torehkan hasil positif pastinya Forki Medan semakin jaya," katanya.
Umum - Forki Medan Terapkan Pembinaan Berlapis
Rabu, 21 Desember 2016 14:40 WIB 2234