Gunungsitoli, 27/11 (Antara) - Yayasan Pusaka Nias, lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang sosial dan nirlaba, menggabungkan konsep budaya dan alam mendirikan museum budaya di luas areal kira-kira dua hektare.
Lembaga yang diperuntukkan bagi masyarakat umum dengan fungsi mengumpulkan, merawat, dan menyajikan serta melestarikan warisan budaya masyarakat untuk tujuan studi, penelitian dan kesenangan atau hiburan di Kepulauan Nias itu diberi nama Museum Pusaka Nias.
"Satu-satunya museum adat budaya di empat kabupatewn dan satu kota se Kepulauan Nias, dan hanya ada di Kota Gunungsitoli," kata petugas sekaligus keamanan Museum Pusaka Nias, Petrus Fonahazisokhi Bu'ulolo, Minggu.
Museum itu bukan hanya sebagai tempat melihat benda bersejarah etnis Nias, juga untuk tempat wisata liburan keluarga dengan suasana yang teduh dan hembusan angin dari arah laut.
Ratusan jenis tanaman bunga dan pohon langka dipelihara dengan informasi keterangan, pondok-pondok untuk istirahat, dan memelihara puluhan satwa lokal.
"Buaya, ular, monyet, rusa, kijang, landak dan dari jenis burung-burungan," sebut Petrus.
Di areal berbatasan dengan laut, pengelola menata dengan apik, sehingga masyarakat, khususnya anak-anak bisa bermain air laut dengan aman.
"Kami sering ke sana (Museum Pusaka Nias), dan anak saya suka sekali mandi air laut," kata seorang warga Kota Gunungsitoli, Angan Zagoto.
Sesuai data, Museum Pusaka Nias mengoleksi 6.000-an artefak etnografi, arkelologi, sejarah, keramik, senirupa, dan koleksi batu-batu megalit.
Petrus mengatakan, museum itu telah dikunjungi wisatawan dari dalam negeri dan mancanegara serta warga lokal setiap hari.
Harga tiket masuk terbilang murah Rp5.000 untuk akhir pekan dan hari libur, dan Rp4.000 pada hari biasa dengan tarif anak-anak Rp2.000.
"Untuk wisatawan dari mancanegara rata-rata Rp20.000," sebut Petrus.
Sedangkan tingkat kunjungan sehari-hari pada hari cerah kira-kira 200-an orang, libur umum mencapai 500-an orang dan akhir pekan bisa 1.000-an orang.
Untuk keberlangsungan keberadaan Museum Pusaka Nias, Petrus berharap perhatian nyata dari pemerintah daerah di Kepulauan Nias, dan Pemerintah Pusat untuk membantu biaya operasional dan perawatannya. ***4***