Medan, 7/11 (Antarasumut) - Jumlah pengangguran terbuka di Sumatera Utara turun 57.000 orang atau dari 429.000 orang pada Agustus 2015 menjadi 372.000 orang pada Agustus 2016.
Kepala Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara (Sumut) Ramlan di Medan, Senin, mengatakan penurunan pengangguran itu sebagai dampak meningkatnya jumlah penduduk yang bekerja di mana pada Agustus 2016 mencapai 5,99 juta orang dari posisi sama 2015 yang masih sebanyak 5,96 juta orang,
"Dengan penurunan jumlah pengangguran di Sumut, secara persentase jumlah pengangguran terbuka itu juga menurun atau menjadi 5,84 persen dari posisi sama 2015 yang sudah 6,71 persen," katanya.
Dia menjelaskan, sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja masih tetap di sektor pertanian dan bahkan meningkat 3,2 persen pada tahun ini atau menjadi 44,5 persen.
"Meski terjadi peningkatan jumlah penduduk yang bekerja, tetapi masih perlu mendapat perhatian serius mengingat pekerja dengan jenjang tamatan sekolah dasar (SD) ke bawah masih teta mendominasi atau sekitar 1,92 juta orang," katanya.
Adapun pekerja dengan pendidikan atau lulusan diploma paling kecil yakni hanya 163.000 orang.
"Penurunan pekerja yang bekerja di industri, perdagangan, rumah makan dan akomodasi, serta jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan itu sendiri merupakan dampak krisis global dimana industri mengunangi pekerjanya untuk menekan biaya perusahaan, katanya.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut, Laksamana Adiyaksa, mengatakan, penurunan tenaga kerja di industri harus bisa dipahami mengingat pengusaha sedang kesulitan.
"Krisi global yang membuat permintaan dan harga jual berbagai barang membuat pengusaha kesulitan menjalankan usahanya sehingga harus melakukan berbagai efisiensi termasuk mengurangi pekerjanya," ujar Rahman.
Pengusaha berharap krisis ekonomi segera berlalu sehingga sektor industri dan jasa bisa meningkat lagi kontribusinya dalam penyerapan tenaga kerja.