Wali Kota Medan Dzulmi Eldin di Medan, Kamis, mengatakan, pengerukan menggunakan Spider Excavator itu akan dilakukan sampai perbatasan dengan Kabupaten Deliserdang.
Dia menilai kerja alat berat yang baru dua hari didatangkan dari Jakarta ini sangat efektif dan cukup maksimal, dengan harapan pengerukan yang dilakukan itu dapat membebaskan warga sekitar dari banjir.
"Insya Allah pengerukan yang kita lakukan ini dapat mengatasi banjir di kawasan ini," katanya.
Dalam pengerukan itu, Spider Excavator yang diturunkan itu tanpa kesulitan berhasil mengeruk lumpur yang menjadi pemicu pendangkalan sehingga menyebabkan terjadinya banjir.
Lokasi pengerukan dipusatkan di aliran sungai yang melintasi Jalan Perkasa Lingkungan VI, Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia.
Selama ini aliran sungai tersebut tidak dapat dijangkau oleh alat berat milik Dinas Bina Marga yang ada, sebab, tidak ada sedikit pun celah untuk jalan masuk alat berat guna melakukan pengerukan karena sisi kanan dan kiri sungai dipenuhi rumah warga hingga mendekati bibir sungai.
Namun setelah Spider Excavator diturunkan, pengerukan tak ada kendala sedikit pun. Layaknya seekor laba-laba raksasa, alat berat buatan Italia itu dengan mudah menuruni sungai dan selanjutnya berjalan dalam sungai disertai dengan pengerukan.
Sedikit demi sedikit lumpur yang menjadi penyebab utama pendangkalan berhasil diangkat, selanjutnya air parit yang selama ini menggenang perlahan-lahan mengering karena airnya langsung mengalir ke sungai.
Kadis Bina Marga Kota Medan, Khairul Syahnan mengatakan pengerukan yang mereka lakukan dengan menggunakan Spider Excavator ini sekitar 500 meter sampai dengan perbatasan wilayah Deliserdang.
Ia optimistis seteleh pengerukan dilakukan akan mengatasi banjir yang selama ini dikeluhkan warga.
"Jika Sungai Bederah sudah dalam kembali, daya tampungnya tentunya semakin bertambah sehingga mampu menampung debit air pada saat hujan deras turun," katanya.