Medan, 20/9 (Antara) - Sektor kepariwisataan di Kepulauan Nias, Sumatera Utara, dinilai kurang mendapatkan promosi meski potensinya besar dan dapat menjadi sumber penerimaan negara.
Sekretaris Komisi D Bidang Pembangunan DPRD Sumatera Utara HM Nezar Djoeli yang dihubungi di Medan, Selasa, mengatakan Kepulauan Nias memiliki banyak pantai dan pulau yang indah.
Selain masih asri dengan air bening dan terumbu karang yang indah, pantai di Kepulauan Nias juga banyak menjadi lokasi selancar karena memiliki ombak tinggi disebabkan berhadapan langsung dengan samudera luas.
Namun sayangnya, berbagai potensi sektor kepariwisataan tersebut kurang banyak diketahui disebabkan kurangnya promosi yang dilakukan.
"Benar-benar perlu promosi. Sayang sekali potensi yang begitu besar diabaikan," kata politisi Partai Nasdem tersebut.
Perlunya promosi itu juga disampaikan Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan ketika membuka Pesta Yaahowu di Kabupaten Nias Selatan pada 17 September.
Menurut Luhut, banyak wisatawan asing tersebut mempelajari dan memantau berbagai "event" dan potensi wisata melalui pemberitaan dan internet.
Karena itu, pemerintah daerah di Kepulauan Nias perlu menggiatkan promosi, termasuk memanfaatkan media massa dalam memberitakan berbagai potensi yang ada.
Pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo memiliki keseriusan untuk mengembangkan sektor kepariwisataan dan menjadikannya salah satu target penting.
Hingga tahun 2019, pemerintah menargetkan sektor pariwisata menjadi penyumbang penerimaan negara terbesar dengan proyeksi kunjungan wistawan hingga 20 juta orang.
Untuk itu, pemerintah pusat akan selalu mendukung dan membantu promosi berbagai potensi wisata yang ada hingga ke tingkat internasional.