Labuhanbatu Selatan, 29/8 (Antarasumut) - Rencana pencopotan H. Edimin sebagai Ketua DPRD Kab. Labusel berbuntut pada terkendalanya sejumlah agenda penting legislatif, salah satunya pembahasan Ranperda LPjP APBD 2015 Kab. Labusel.
Seperti yang terjadi pada, Senin (29/8), semestinya Badan Musyawarah (Bamus) DPRD menggelar rapat untuk menentukan jadwal pembahasan Ranperda LPjP APBD 2015 Kab. Labusel.
Namun musyawarah urung dilaksanakan, karena Edimin yang saat ini masih menjabat sebagai Ketua DPRD enggan menghadiri rapat itu, demikian juga Khairul Harahap sebagai salah satu pimpinan dewan.
"Semestinya hari ini ada rapat Bamus, namun batal karena tidak ada pimpinan. Belum tahu kapan rapat akan dilaksanakan, sementara pembahasan Ranperda LPjP APBD 2015 baru dapat dilakukan kalau jadwalnya sudah diatur dan diputuskan," kata Kepala Sekretariat DPRD, Riswanto, Senin di Kotapinang.
Edimin mengaku memang sengaja tidak menghadiri rapat Bamus, karena sebagian besar anggota dewan belum menerima draf Ranperda tersebut.
Menurutnya, rencana pembahasan Ranperda LPjP APBD 2015 terkesan dipaksakan, hanya untuk memenuhi syarat formal semata. "Saya juga belum menerima laporan hasil tindak lanjut Pemkab atas LHP BPK-RI atas LKPD 2015 Kab. Labusel," katanya.
Sementara itu berdasarkan informasi yang dihimpun, belum disahkannya Ranperda LPjP APBD 2015 menjadi Perda akan menyebabkan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk APBD-Perubahan 2016 tidak dapat diajukan.
Sisa Lebih Penghitungan Anggaran (Silpa) APBD 2015 yang tertuang dalam Ranperda LPjP APBD 2015 belum disahkan menjadi Perda, padahal tahun anggaran berjalan hanya tinggal empat bulan lagi.
"Saya khawatir polemik yang terjadi di DPRD akan mengulang peristiwa tahun 2012 lalu, yakni tidak adanya APBD-Perubahan. Akibatnya dana Silpa menjadi sia-sia, karena tidak dapat digunakan pada tahun anggaran berjalan. Hal serupa akan kembali terjadi, jika Ranperda LPjP APBD 2015 tidak segera dibahas," kata Ketua API Kab. Labusel, Rustam Sitompul.
Rustam berharap agar semua pihak tidak mempertahankan ego masing-masing, sehingga situasi ini tidak sampai menghambat roda pembangunan. Menurutnya, pembangunan harus terus berjalan, sehingga upaya mensejahterakan masyarakat dapat tercapai.