Kabupaten Tapanuli Selatan kaya akan Sumber Daya Alamnya "SDA". Sayangnya, potensi itu belum tergali secara profesional. Khususnya di sektor Pariwisata.
Kepala Kantor Pelayanan Satu Pintu dan Penanaman Modal Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan Abadi Siregar, akan berencana menjadikan keunikan kondisi geologi Tapsel (Sipirok) menjadi sebuah destinasi wisata.
"Optimis, keunikan geologi Sipirok dinilai mampu menjadi magnet tersendiri mengundang minat para wisata lokal bahkan manca negara," sebutnya.
Secara simultan juga akan membuka peluang baru ekonomi masyarakat, sekaligus inkam pemerintah dalam Pendapatan Asli Daerah "PAD".
Keunikan dimaksud ada di Sibual-buali, gunung api tipe c, dimana kendati menunjukkan aktifitas, tetapi tidak pernah tercatat meletus.
"Bahkan, lokasi Sibual-buali jualah satunya gunung aktif di Pulau Sumatera bisa dilalui kenderaan hingga puncak kawahnya, disitu keunikan geologi Sipirok," kata Abadi berbincang dengan Antara, Minggu.
Disebutkannya, ada 4 lokasi kawah belerang Sipirok, pertama Sibual-buali, sekitaran Desa Aek Korsik, kemudian kawah Haritte, belakang SMA Plus Sipirok.
"Menggunakan kenderaan dari lokasi SMA Plus, cukup waktu tempuh 15 menit kita sudah mencapai puncak kawah Haritte Sibual-bulai," katanya.
Akses jalan tersebut dibangun (dibuka) ketika dimasa Gubernur Sumatera Utara dijabat J.Simbolon.
Kemudian, kawah Pengkolan, kalau ini posisinya persis dipinggir Jalan Lintas Sumatera(Sipirok-Tarutung) sumber H24, belerang.
Ke empat kawah belerang Sitolu, Marancar, memiliki banyak sumber sumber air panas."Keempat kawah tersebut sangat potensi dikembangkan sebagai destinasi wisata," ujar Abadi.
"Saat ini kita sudah merancang dan dalam waktu dekat objek wisata kegunung apian Sipirok, Tapanuli Selatan segera kita promosikan secara jor-joran," terangnya.
Selain itu, kata dia, keunikan lain Sipirok dikenal ada gerakan tanah atau dikenal dengan daerah patahan semangko.
"Sipirok, pertemuan 3 patahan, segmen Toru arah Sipirok, barat segmen Angkola, ke timur segmen Barumun," jelasnya.
Pertemuan ketiga segmen itu ada di Aek Latong, sehingga wilayah ini sangat rawan pergeseran tanahnya.
"Setidaknya 120 gempa dalam sebulan atau 4 kali sehari, walau tidak kita rasakan," kata Abadi menginformasikan seraya mengatakan inilah yang mau kita eksplor menjadi geowisata.
Harapan kedepan, sebut Abadi, apabila geowisata Sipirok sudah menjadi destinasi wisata akan tumbuh usaha usaha baru, disamping sebagai sarana edukasi.
Mulai jasa pemandu wisata, kuliner, souvenir, dan lainnya akan tumbuh. Apalagi, akan ada hilir mudik orang asing, dengan kehadiran PLTA Batangtoru.
"Upaya awal kita akan coba sosialisasikan geowisata Sipirok berupa foto-foto, baliho di lokasi lokasi strategis," katanya.
Sebaliknya, usaha dan upaya memajukan Sipirok itu tidak lepas konsistensi, keseriusan serta support seluruh stakeholder.
"Terpenting lagi, adanya perbaikan infrastruktur menuju lokasi-lokasi tersebut, karena, hal itu menjadi faktor kendala selama ini disamping pengetahuan masyarakat," pintanya.